Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

'Whale Watching': Menonton Paus di Habitatnya

11 Maret 2011   06:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:53 3929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kali dia 'bernafas', timbul tenggelam. Dan ternyata ada 2 paus yg kita lihat. Kata Jack, "Itu paus Sprema'. Sebenarnya aku ingin sekali melihat dengan jelas, tetapi si paus masih 'malu2', tidak pernah menampakkan kepalanya, karena aku bisa mengenali paus ini jenis yg mana dari kepalanya, bukan ekornya .....

Berkali kali ekor si paus timbul tenggelam dan tetap belum menampakkan kepalanya. Sabar ... sabar ... dan ternyata, mereka memang belum mau bercanda dengan kami.

12998249961977978945
12998249961977978945

Si paus itu tenyata mau juga 'lompat' walau hanya sedikit, tetap saja menimbulkan cipratan2 air yg tingga dan menimbulkan gelombang2 pendek kea rah kapal kami, dan membuat goyangan2 di kapal cukup keras. Jarak dari kapal kami dan mereka sekitar 15 meter sampai 20 meter.

Aaah, mereka sudah lenyap, mungkin mereka hanya ingin 'bernafas' bukan untuk bermain2. Aku kecewa ..... tetapi .... Tiba2 kami melihat lumba-lumba, beberapa lumba-lumba di habitat aslinya !!! Aku mulai axcited lagi.

129982551235761028
129982551235761028

Mereka cepat sekali menghilang. Sepertinya mereka berimigrasi dan seperti 1 keluarga lumba-lumba. Dan mereka juga tidak menampakkan semua tubuhnya seperti di Gelanggang Samdra Ancol. Kata Jack, biasanya paus2 besar itu muncul sebelum lumba-lumba ( paus terkecil ) muncul. Entah ada korelasinya antara paus2 besar dengan paus2 kecil / lumba-lumba.

Setelah keluarga lumba-lumba itu menghilang, tidak ada lagi yg menarik. Hanya laut biru, tidak ada burung, bahkan ikan2 kecilpun sama sekali tidak ada. Kami menuju pulang ke Fremantle. Dalam perjalan pulang, Jack menceritakan tentang perjalanan paus untuk berimigrasi.

Ternyata Jack, banyak saudaranya berburu paus di Inggris, makanya dia senang untuk mengentarkan kami melihat paus. Sayang sekali, begitu aku pulang ke Jakarta beberapa bulan kemudian, Jack pun kebali ke Inggris dan tidak mengabari aku ..... Sebenarnya aku ingin tetap berteman dengannya, supaya suatu waktu bila kami ke Inggris bisa bercerita tentang pengalaman 'berteman' dengan paus .....

Sungguh luar biasa ! Dengan kami melihat / menonton paus, kami bisa merenung, bahwa Tuhan memang menciptakan banyak mahluk dan masing2 mempunyai ciri khasnya. Kita harus saling mencintai dan menyayangi untuk mempunyai kehidupan yang saling mengisi, memanfaatkan dan saling berinteraksi .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun