Pasar ikan juga di diami oleh nelayan2 kecil. Saya memimpikan, daerah ini bisa 'disulap' menjadi seperti di San Francisco ( area Pier ) atau seperti di Monterey Bay ( lihat Pier 39 : Banyak Singa Laut 'Bergelimpangan' untuk Berjemur dan Bermalas-malasan... dan Monterey Bay : Tempat 'Berkolaborasi' Antara Dunia Pantai dengan Dunia Perkotaan yang Berwawasan Lingkungan ).
Memang itu terlalu 'bombastis', tetapi tidak ada salahnya kan kita bermimpi? Lihat di foto ini, toko2nya sudah bisa saya bayangkan, dengan banyak cafe2 yg menjual makanan ikan dan seafood, dan juga bisa ada atraksi untuk Museum Pasar Ikan ini. Mungkin ada pertujukkan tentang budaya Jakarta, tentu menambah daya tarik wisatawan asing datang ke tempat ini.
Untuk menuju dan keluar dari tempat ini, terdapat beberaps alternative. Keadaan sekarang terlihat bahwa kondisi lalu lintas sangat padat dan selalu mengalami peningkatan kapasitas jalan antara Barat dan Timur yaitu daerah pelabuhan ( Tanjung Priok ) dan Bandara Soekarno Hatta. Serta jalan layang Pasar Pagi yg menghubungkan Jl. Latumenten di Barat dan Jl. Gunung Sahari di Timur.
Gunung Sahari lama dan sekarang. Sebenarnya, jika dari dulu ditata dengan baik, mungkin bisa 'berkembang' dari waktu itu sampai sekarang dgn baik. Misalnya, Daerah Aliran Sungai ( DAS ) yg mengikuti aturan pemerintah ( dulu maupun sekarang ).
DAS yg sekarang memang sangat sempit, dan itu memang mengakibatkan banjir, karena sebenarnya, DAS untuk menyerap air.
Disamping itu juga jalur Utara - Selatan dengan peningkatan Jl. Kali Besar dan Pancoran sebagai jalan arteri. Terhadap transportasi kereta api kemungkinannya akan ada peningkatan jalur kereta api sejajar dengan pelabuhan. Dan kendaraan yg melewati jalu ini cukup banyak macamnya, antara lain bis kota, mikrolet, metro mili, taksi, bajaj dan kereta api.
Tujuan lingkup perencanaan