3.      Sekarang beberapa development swasta dengan pemerintah daerah membuat rusun sederhana bersubsidi. Misalnya di Rusun Bersubsidi Pejaten, di Kelapa Gading, dan di Pulo Gebang.  Memang tidak telalu murah, walau tidak mahal. Untuk gongan berpenghasilan menengah bawah ( dengan gaji sampai dengan 4 juta / bulan. Luasnya sekitar type 21 lebih ( tipe ini dipeuntukkan rumah tanah, tetapi bila di rusun harus dipertimbangkan yg lain ).
Rusunami Kalibata. Konsep yg berwawasan lingkungan dan ada 'surga burung'. Desainya adalah yg optimal untuk kesejahteraan warga.
Bila diatas itu, tidak diperbolehkan membelinya ). Setiap lokasi sampai beberapa tower. Sarana dan fasilitas rusun tersebut didesain baik untuk kesejahteraan warga.
Rusunami Kemayoran 2, desainnya lebih 'berani' dan konsepnya lebih baik.
Konsep ini, membuat warga mulai memikirkan untuk mempunyai unit dan berusaha menjadi warga vertical. Memang tidak mudah, tetapi tetap harus berusaha. Karena bila tidak warga hanya ingin berumah tinggal dia atas tanah, makanya mereka harus tingal di daerah2 baru, seperti di Bogor, Depok atau Tangerang, padahal tempat kerja mereka di Jakarta.
Terakhir, warga Jakarta ( khususnya bergolongan pendapat rendah ),siapa yg tidak butuh rumah? Semuanya pasti masih membutuhkan rumah, tetapi di bawah ini ada yang tidak mau rumah ( bukan tidak butuh ). Sedikit analisa SWOT bisa membantu, supaya golongan yang di atas kiri lebih banyak ( bahkan diharapkan semuanya ) dibandingkan golongan2 lain :
Catatan :