Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

'Generasi yang Hilang?' Apa Itu?

19 Februari 2014   20:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:40 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_323502" align="aligncenter" width="584" caption="www.tmgglobalist.org"][/caption]

Jakarta memang sudah harus berubah. Bukan berubah hanya secara fisik nya, tetapi justru ita harus berubah secara mental, sebagai warga Jakarta. Jika aku menulis di Kompasiana, sepertinya sahabat2 Kompasianer sangat mendukung dengan apa yang aku tuliskan. Tetapi yang aku lihat denan mataku sendiri, sebagian besar warga Jakarta, sama sekalitidak peduli dengan apa yang harus dilakukannya! Mereka denan seenaknya saja, melakukan apa yang mereka ingin lakukan.

Sebagai arsitek, aku memang hanya menyoroti tentang fisik Jakarta dan keselarasannya dengan mental  warga. Tidak terlalu 'tahan', ketika tiap hari aku melewati jalan layang baru Casablanca menutu kantorku, tetapi selalu ada 'komplain' berhubungan dengan banyak hal.

Tentang jalan rusak, sebenarnya sudah terus ada yang komplain. Bahkan aku mengeluhkan sejak jalan ini diresmikan awal tahun ini. Dan ketika banjir melanda Jakarta beberapa waktu lalu, tidak hanya jalan2 Jakarta diatas tanah saja yang rusah seperti di hutan, tetapi juga jalan layang Casablanca, semakin rusak, entah karena apa .....

Seperti tadi pagi ( sayang aku terlalu lama buka BB ku untuk memotretnya, karena tangan kiriku agak memar dan tangan kananku lumpuh ). Sebuah truk besar megangkut material, dengan seenaknya masuk kota, dan masuk ke jalan layang Casablanca dari depan TPU Menteng Pulo.

Untung ada satuan unit polisi disana, yang tiap hari bertugas 'menghalau' pengendara sepeda motor uang ingin kesana. Dan petugas polisi itu pun menghentikan truak besar yang mengangkut material itu. Aku hanya berdecak kecewa, dibelakang truk besar itu. Si polisi menghentikan dan meminta si pengemudi truk untuk mundur dan meewati jalan normal. Pun sebenarnya, truk besar pengangkut material seharusnya tidak boleh masuk ke dalam kota pagi jam sibuk sampai setelah jam 6 sore.

"Begitukah mental warga Jakarta?", pikirku tiap saat.

Jika si pengemudi truk ditanya, apakah dia tahu tentabg aturan bahwa truk besar dilarang melewati jalan layang Casablnca, pasti jawabannya TIDAK TAHU atau BELUM TAHU! Jika ditanya kemudian tentang 'waktu' bagi truk besar pengangkut material, pasti jawabannya sama, TIDAK TAHU atau BELUM TAHU.

Lalu, bagaimana dengan pengemudi motor jika ditanya dengan pertanyaan yang sama? Mungkin jawabannya beragam. Ada yang menjawab BELUM TAHU atau TIDAK TAHU, atau juga menjawab JALANAN BIASA MACET, KAMI HARUS SAMPAI DI KANTOR CEPAT, JADI KAMI LEWAT JALAN INI ......

Tahu kan tentang peraturan? Apakah di Indonesia, khususnya Jakarta, peraturan di buat untuk dilanggar? Begitukah, mental kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun