Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Boleh kan, Jika TPU Menjadi Program Rencana 30% RTH Jakarta?

13 Maret 2014   18:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:59 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Mengelola manajemen TPU

Jika semuanya sudah bisa dilakukan, tinggal memanage TPU. Aku tidak tahu tentang manajemen TPU. Tetapi aku hanya ingin mengatakan bahwa TPU ini adalah tempat semua warga Jakarta. Di negara lain, banyak TPU justru sebagai tempat berjalan-jalan. Untuk sekedar menhirup udara segar.

Sebuah TPU adalah tempat bagi warga yang sudah dipanggil Tuhan. Banyak orang kesana untuk berdoa, menyambangi atau sekedar ikut berbagi disana. Seharusnya, TPU bebas dari polusi suara atau polusi pemandangan. Maksudnya, untuk polusi suara, janganlah terlalu berisik, tanpa debu dan jangan TPU  sebagai 'jalan potong' atau 'jalan tikus' seperti di TPU Menteng Pulo, tempat papaku berada.

Selain itu, janganlah para gembala melepaskan kambing-kambing dan domba-dombanya untuk berkeliaran disana, tanpa pengawasan. Bahkan, banyak kambing atau domba-domba 'tinggal' di beberapa makam beserta keluarganya! Kelihatannya tidak etis ketika sekelompok kambing atau domba tidur dan beristirahat di sebuah makam. Harusnya, kambing dan domba tidak boleh masuk ke makam ...



Sekelompok kambing yang selalu berbarengan ( mungkin sebuah keluarga ) berjalan, makan rumput dan tanaman serta 'tinggal' di pemakaman TPU Menteng Pulo ini .....


Kambing yang seenaknya saja bahkan naik ke sebuah nisan hanya untuk makan daun-daunan yang dia inginkan. Siapa yang punya? Dimana gembalanya?

Ini sekelumit pemikiranku tentang TPU yang bisa dikelola sebagai RTH menuju 30% RTH Jakarta. Kreatifitas pemda benar-benar dibutuhkan, menyusul rencana RTH 30%, dan terkendala oleh dana, waktu serta SDM dan orang-orang yang mengelolanya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun