Dari ke-6 finalis lomba yang dartang ke Jakarta untuk saringan yang berikutnya, ada seorang remaja SMP yang mempunyai 'sahabat' sebuah piano. Ada juga seorang yang bersahabat dengan keyboard, seorang dengan gitar serta seorang bersahabat dengan gamelan. Sisanya, mereka mengirim surat kepada mamanya untuk ingin menjadi seorang penyanyi serta yang seorang lagi, menulis surat kepada seorang musisi besar yang menciptakan lagi Indonesia Raya.
Seperti aku, aku yakin mereka menulis dari 'hati'. Surat2nya menggetarkan jiwaku. Seperti contohnya, ini yang sangat membuat aku tertegun. Walau suratnya adalah hanya sekedar rekayasa ( bukan 'true story' ), toh hatiku bergetar .....
Dalam suratnya, dia mempunyai sebuah piano yang sudah di kirim ke London. Dan dia menjadi kesepian karena piano adalah sahabat baiknya! Sangat baik, karena dia tidak mempunyai teman dan piano serta lagu2nya merupakan ekspresi jiwanya!
Ke-6 buah surat yang sudah terpilih dari sekitar 900 surat, pada hari ke-2 penjurian
Cerita dibawa ke London pun membuat aku terus tersentak. Mengapa ke London? Aku tidak tahu, dan pasti ada kenangan sendiri tentang London di relung hatinya. Tetapi piano itu ternyata dikirim kesana untuk anak2 yatim piatu di sebuah rumah penampungan, untuk menghibur mereka. Si penulis merasakan ketidakbahagiaan anak2 di rumah piatu disana. Sehingga, dia memberikan pianonya untuk mereka .....
Mataku merah merebak. Terlepas hanya sekedar khayalan si penulis, ada 'sesuatu' dalam dirinya. Kepedulian pada anak2 yatim piatu, walau harus merelakan pianonya untuk mereka .....
Sisi yang lain dalam tema tentang musik sebagai sesuatu yang bisa menyentuh kehidupan. Lala, si penulis tetap mengekspresikan musik sebagai bagian dari dirinya, juga piano itu adalah sahabatnya.
Di sisi yang lain, Lala mempunyai hati dan kepedulian yang hangat untuk teman2nya yang tidak seberuntung dia. Dan di sisi yang lain lagi, Lala mampu mempunyai ide dan kreatifitas yang 'aneh' dan luar biasa, untuk sebuah surat. Surat kepada pianonya yang sudah berada di London untuk teman2nya yang tidak seberuntung dirinya .....
Dan untukku, itu adalah point terbesar menjadikan surat itu adalah yang terbaik di antara surat2 yang memang juga sangat luar biasa!
***