Mengapa keramik kuning TIDAK DI TENGAH?' Jika terlalu jauh, akan terganggu dengan tiang atau semak2! Apakah tidak ada yang memikirkan tentang ini?
Bisakah dibayangkan, ketika kaum disabled harus berjalan diantara tonggak2 itu ( lihat foto diatas ), menurut anda, mereka bisa?
Kesaksianku, sebagai Insan Pasca Stroke ( IPS ) dengan lumpuh ½ tubuh kanan. Walau aku bisa berjalan, tetapi aku harus berpegangan tangan dengan seseorang karena tubuhku tidak seimbang. Jika bisa berjalan pun, kaki kananku tidak bisa dikontrol, sehingga untuk melewati onggak2 pipa sekecil itu (sekitar 20 cm ), akan SANGAT MENYULITKAN AKU! Bagaimana dengan kaum tuna netra? Bagaimana dengan orang tua? Dan bagaimana dengan kursi roda?
Semuanya terfokus dengan KE-EGOIS-AN warga kota yang selalu membawa motonya keatas pedestrian, baik macet ataupun tidak, yang ( katanya ) untuk lebih cepat!
[caption id="" align="aligncenter" width="385" caption="www.cselandscapearchitect.com"]
Jangankan tiang2 pipa untuk menutup jalan motor di pedestrian Jakarta, standard pedestrian internasional justru terbuka bagi warga dan disabed!
Sebenarnya, maunya apa sih? Fungsinya apa dengan keramik kuning? Jika memang berniat untuk disabed, tidak begini caranya! Bisa dibayangkan, bagaimana teman2 kita penyandang tuna netr harus berjalan di pedestrian yang berantakan seperti ini! Mereka akan tersandung, dan keramik kuning tidak ada fungsnya! Ckckckck ......