Dan jasa ini, berada antara tidak sampai 20 meter, sepanjang jalan Matraman dari perempatan Raden Saleh sampai Pasar Senen.
1. Sedemikian bagus-kah, bisnis ini?
2. Apakah Pemda memperbolehkannya?
3. Jika memang bisnis itu bagus untuk mereka, apakah Pemda tidak memikirkan adanya konsep2 khusus untuk mereka?
Memang di jalan Matraman, mempunyai 'bandar', mereka juga mempunyai bengkel2 kecil di gang2 disekiotar tem;at itu, tetapi pemasarannya di jalan Matraman. Tetapi jika bengkel itu penuh, mereka pun mengetok dan mengecat mobil2 itu, tepat di badan jalan Matraman! Dengan debu beterbangan ( debu cat dan debu alam! ), membuat beberapa masalah :
1.      Kesehatan warga disekitar itu PASTI bermasalah. Karena aku melihat sendiri, si pengecat banyak yang tidak menutup hidung dan mulutnya dan warga sekitarnya, pun sudah kebal dan biasa! Hanya orang2 yang hanya sekedar melintas saja, yang merasa terganggu. Dan karena debu cat berbahaya bagi paru2 kita! Tukang2 cat ku dulu, beberapa yang tidak peduli dengan kesehatannya dan tidak menutup hidup dan mulutnya sehari2an, pasti paru2nya kotor dan vlek dan harus diobati!
2.      Debu alami pun ( jalan Matraman sangat ramai kendaraan ), akan mengotori cat yang disemprotkan pada badan mobil, sehingga cat duco itu akan 'tidak mulus', ber-titik2 seperti pasir dan 'grunjalan'. Hasilnya tidak memuaskan .....
Semakin menuju Grogol, semakin cerita2 sepanjang pedestrian, yang jika dituliskan, akan banyak sekali, jika kita benar2 mengamatinya. Mulai dari fisik perkotaan, berlanjut ke sosial masyarakatnya, lalu lebih kepada hasil dari kegiatannya dalam kesehatan serta kepedulian llingkungannya, merambah menjadi issue besar perkotaan!
Dan lihatlah!
Ternyata issue besar perkotaan, berasal dari KETIDAK-PEDULIAN masyarakat perkotaan itu sendiri, sehingga mereka sendirilah yang akan merasakan akibatnya, DITAMBAH dengan masyarakat yang 'tidak berdosa', terutama anak2 dan keluarga .....
Bagaimana, Jakarta?