Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Pagi di Pedestrian Jakarta...

28 April 2014   19:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di perempatan jalan Matraman dan jalan Raden Saleh. Pipa2 besi yang boros, untuk apa? Walau awalnya aku yakin adaah untuk 'menghalau' calon penumpang antri bus atau angkot.

2.        Pagar pipa besi ini, justru bisa menjadi tempat 'kongkow2' pemuda2 jalanan atau memang menunggu kendaraan, sambil menunggu kendaraan mereka! Walau mungkin mereka tidak 'nakal', tetapi sangat tidak nyaman pagi pejalan kaki, terlebih bagi perempuan .....

3.       Tetapi mereka yang merasa dirinya lebih 'santun', memang tidak duduk di pipa besi, pagar tersebut, tetapi MENUNGGU DI BADAN JALAN! Sehingga, semakin padatlah tempat itu! Sehingga, pipa besi sebagai pagar itu benar2 tidak berfungsi!

4.       Bagaimana dengan halte nya sendiri? Halte JUSTRU di pagar, sehingga calon penumpang antri dan berada di luar halte! Apa yang ada di benak si 'perancang', ya?

Halte bus yang diberi pagar, dan halte bus untuk berdagang asongan. Fungsi halte sudah hilang, berganti untuk berdagang dan jika malam, untuk tinggal dan tidur bagi warga yang tidak punya tempat tinggal .....

Aahhhh .....

WARUNG DI ATAS SUNGAI?

Semakin nyata keanehan pedestrian di Jakarta. Di jalan Raden Saleh ( bahkan mungkin di jalan2 yang lain di Jakarta ), ada sebuah warung untuk sarapan, yang membuka lapaknya DIATAS sungai! Apakah terbayang, berapa banyak sampah sarapan yang 'terbuang' di sungai tersebut????

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun