***
Jam 3 sore, aku mengajak mereka semua untuk siaran bareng di Radio Pelita Kasih ( RPK ) 96.3 FM, dimana aku menjadi nara sumber tetap sejak Februari tahun 2013. Tetapi mas Ribhan dan mba Visi tidak bisa bersama karena beberapa alasan. Jadi, hanya aku, mas Aji, mas Jerry, pak Didin beserta mba Lilih Wilda dengan dede Anien-nya.
![](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556e75cc0423bd8d0a8b456b.jpeg?t=o&v=555)
![](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556e75d00423bd8d0a8b456c.jpeg?t=o&v=555)
Suasana ceria pun melanda di ruang studio RPK di Cawang itu. Walau pemancarnya memang sedang bermasalah dan ternyata siaran itu hanya direkam saja ( recording ) untuk ditayangkan Sabtu tanggal 10 Mei 2014 besok, ternyata tidak mampu membuat kami tetap bersenda gurau, saling mendukung, saling mengasihi untuk masing2 berbicara tentang keadaanya.
![](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556e75d40423bd8d0a8b456d.jpeg?t=o&v=555)
Aku menerangkan tentang Komunitas Insan Pasca Stroke dan Disabled : Berkarya dalam Keterbatasan, dengan pergumulannya. Lalu masing2 sahabat bercerita tentang pergumulannya dalam hidupnya sebagai IPS serta mba Lilih dengan keadaan dede Anien serta pergumulannya melawan cibiran2 lingkungannya .....
![](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556e75d80423bd8d0a8b456e.jpeg?t=o&v=555)
***
Sebuah suasana yang bisa menjadi inspirasi bagi yang tahu tentang makna hidup. Bahwa keadaan fisik kita bukanlah halangan.
Jika Tuhan menganugerahkan fisik dan hidup kita sedemikian, itu adalah rencana NYA. Jika fisik kita menjadikan kita terpruk, itu bukan keinginan NYA. Yang Tuhan kehendaki adalah sebuah KEPERCAYAAAN bahwa Tuhan akan terus bersama kita.