Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selamat Datang di Amsterdam!

14 Juli 2014   20:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:21 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asisten disabled bandara mendorong kursi rodaku dan anak2ku mengikuti nya. Nyaman. Tidak harus antri. Karena ini 'summer holiday', puluhan pesawat mendarat di Schipol Airport dan antrian untuk imigrasi cukup mengular.

Kami tidak perlu antri. Aku tersenyum dan anak2ku berebut keheranan dan bertanya2 terus. Aku menjelaskan setelah penjelasanku yg ke-puluhan kali nya ssjak jauh2 hari sebelum berangkat. Tentang kepedulian negara2 lain kepada manusia, terutama bagi penyandang disabled. Dan Holland termasuk diantaranya.

1405316980321930891
1405316980321930891

Bagai2 kami, sudah disiapkan dibawah siap untuk diangkat ke trolley menuju taksi, sementara yang lain harus menunggu dan mengamati barang2 mereka di tray berjalan .....

Secepat itulah kami mendapatkan 3 koper besar kami. Mereka, asisten disabled bandara, menunggu semuanya, dan mengantar kami ke antrian taksi. Dan lagi2 kami tidak perlu antri, ketika yang lain masih sibuk dengan passportnya atau sibuk dengan claim bagasinya, untuk mendapatkan taksi dengan cepat dan segera ......

Sampai sini, aku bertambah terpengarah. Bahwa ternyata keadaanku yang disabled ini benar2 merupakan BERKAT dari Tuhan, untuk ku dan terutama untuk anak2ku. Ketika semua orang dengan capai mengantri dari belasan atau puluhan jam di pesawat, dan mereka Ingin cepat2 sampai di tempat tujuan, mereka harus berjuang untuk mendapatkan bagasinya mereka serta mencari kendaraan ke tujuan mereka dalam pengantrian.

Tetapi Tuhan selalu Ada di sisi kami. Sehingga, kami benar2 lega ketika taksi besar yang mengangkut kami bertiga serta semua barang2 kami, meluncur cepat ke hotel tempat kami menginap ......

* * *

Hotel kami tepat berada di jantung Amsterdam. Florish Paris Amsterdam Hotel, namanya. Di jalan Oudezijdskolok 11, dekat Central Station, Amsterdam. Di psat kota Amsterdam. Hotel kecil yang dipilih kan Kelly, yang mengurusku perjalanan ku. Berada persis di salah satu percabangan  kanal Amstel River.

Aku membayar 45 Euro + tip nya sekitar 5 Euro. Artinya, aku membayar 50 Euro x sekitar 16.300 = 813.000 Rupiah. Sangat mahal, untuk sekali jalan dari Schipol Airport ke hotel kami yang berjarak sekitar 45 menit. Tapi tak apa. Niatnya memang demikian. Walau jika aku sehat dan bisa melakukan apapun sendiri, aku akan membawa anak2ku dari airport ke Kota yang dituju dan hotel dengan MRT. Dengan kereta dari Schipol ke Central Station  Amsterdam hanya 10 Euro dan anak2 dibawah 25 tahun, separuh harga. Murah, cepat dan anak2ku belajar untuk melihat apa yang tidak ada di Indonesia .....

14053171061570234876
14053171061570234876

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun