Asisten disabled bandara mendorong kursi rodaku dan anak2ku mengikuti nya. Nyaman. Tidak harus antri. Karena ini 'summer holiday', puluhan pesawat mendarat di Schipol Airport dan antrian untuk imigrasi cukup mengular.
Kami tidak perlu antri. Aku tersenyum dan anak2ku berebut keheranan dan bertanya2 terus. Aku menjelaskan setelah penjelasanku yg ke-puluhan kali nya ssjak jauh2 hari sebelum berangkat. Tentang kepedulian negara2 lain kepada manusia, terutama bagi penyandang disabled. Dan Holland termasuk diantaranya.
Bagai2 kami, sudah disiapkan dibawah siap untuk diangkat ke trolley menuju taksi, sementara yang lain harus menunggu dan mengamati barang2 mereka di tray berjalan .....
Secepat itulah kami mendapatkan 3 koper besar kami. Mereka, asisten disabled bandara, menunggu semuanya, dan mengantar kami ke antrian taksi. Dan lagi2 kami tidak perlu antri, ketika yang lain masih sibuk dengan passportnya atau sibuk dengan claim bagasinya, untuk mendapatkan taksi dengan cepat dan segera ......
Sampai sini, aku bertambah terpengarah. Bahwa ternyata keadaanku yang disabled ini benar2 merupakan BERKAT dari Tuhan, untuk ku dan terutama untuk anak2ku. Ketika semua orang dengan capai mengantri dari belasan atau puluhan jam di pesawat, dan mereka Ingin cepat2 sampai di tempat tujuan, mereka harus berjuang untuk mendapatkan bagasinya mereka serta mencari kendaraan ke tujuan mereka dalam pengantrian.
Tetapi Tuhan selalu Ada di sisi kami. Sehingga, kami benar2 lega ketika taksi besar yang mengangkut kami bertiga serta semua barang2 kami, meluncur cepat ke hotel tempat kami menginap ......
* * *
Hotel kami tepat berada di jantung Amsterdam. Florish Paris Amsterdam Hotel, namanya. Di jalan Oudezijdskolok 11, dekat Central Station, Amsterdam. Di psat kota Amsterdam. Hotel kecil yang dipilih kan Kelly, yang mengurusku perjalanan ku. Berada persis di salah satu percabangan kanal Amstel River.
Aku membayar 45 Euro + tip nya sekitar 5 Euro. Artinya, aku membayar 50 Euro x sekitar 16.300 = 813.000 Rupiah. Sangat mahal, untuk sekali jalan dari Schipol Airport ke hotel kami yang berjarak sekitar 45 menit. Tapi tak apa. Niatnya memang demikian. Walau jika aku sehat dan bisa melakukan apapun sendiri, aku akan membawa anak2ku dari airport ke Kota yang dituju dan hotel dengan MRT. Dengan kereta dari Schipol ke Central Station Amsterdam hanya 10 Euro dan anak2 dibawah 25 tahun, separuh harga. Murah, cepat dan anak2ku belajar untuk melihat apa yang tidak ada di Indonesia .....