By Christie Damayanti
[caption id="attachment_360783" align="aligncenter" width="579" caption="maplecanopy.wordpress.com"][/caption]
Di pojok itu, tepat lurus dari tempat kami meneduh dari sinar matahari siang itu, aku mendapatkan sebuah kedai kecil berjualan wafel. Wafel adalah salah satu kuliner terkenal dari Brussels.
Wafel Belgia atau sering disebut 'Belgian Waffles' adalah jenis wafel yang populr di dunia. Jika dibandingkan dengan wafel standard Amerika, wafel Belgia berukuran lebih besar lebih lembut dan empuk, pola gridnya lebih tinggi ( tebal ) sehingga membentuk 'kantong' grid yang dalam.
Dibuat dengan baking powder dan sering dimakan sebagai sarapan atau makan pagi, dengan banyak varian topping. Misalnya, sirup buah, krim lebut, gula tepung, mentega atau margarine, buah, coklat dan sekarang ini wafel modern dengan topping eskrim serta keju leleh. Wafel dengan eskrim buah atau keju meleleh, lbih sering dimakan sebagai pencuci mulut, di Begia.
Di Belgia sendiri, wafel mulai diluncurkan tahun 1958 di Brussels, diperkenalka oleh Vermersch dari Brussels. Saat ini yang paling popular wafel Belgia di Grand Place, disajikan dengan whipped cream dan diatasnya diberi buah strawberry manis,walau semua topping tetap disajikan untuk pembeli .....
Topping wafel memang bermacam2. Ada yang manis, gurih bahkan ada telur ceplok sebagai topping, terserah saja mau pilih yang mana .....
[caption id="attachment_360785" align="aligncenter" width="476" caption="www.godonyc.com"]
Wafel polos, biasanya hanya brasa mentega, cukup enak sih, tanpa topping sama sekali.
[caption id="attachment_360787" align="aligncenter" width="477" caption="www.ihop.com"]
Wafel gurih dengan telur ceplok dan beacon, dan wafel dengan colat leleh dan strawberry diatasnya ...
[caption id="attachment_360791" align="aligncenter" width="484" caption="belikewterproduction.com"]
Yummyyyyyyy ....... Siapa yang mau coba???? Benar2 lembut, 1 porsi sekitar 3 Euro, sangat murah untuk kuliner di Eropa .....
Aku juga menangkap harga wafle besar2 yang ditempelkan di bagian depan kedai itu. Cuma 1 Euro? Hmmmm ..... Serasa tidak percaya, ada harga makanan 1 Euro di Brussels? Padahal aku sempat melihat orang2 yang keluar dari kedai itu, yang di 'take away', wafel nya cukup besar. Dengan topping berbagai buah serta eskrim, baunya pun menerbitkan selera! Jadi, mungkin kah hanya 1 Euro?
Kedai wafel yang kami datangi dengan harga 1 Euro dan wisatawan2 yang memakan cemilan khas Belgia ini, hanya sambil berdiri, santai dan nyaman .....
Seperti yang aku tuliskan sebelum2nya, hidup di eropa itu sangat mahal! Apalagi di dunia wisata, seakan wisatawan dikeruk koceknya dalam2 guna merasakan kehidupan kota Eropa. Dan itu benar adanya. Aku menuliskan harga2 makanan2 yang kami makan, bukan untuk ber-gagah2-an dan pongah, tetapi hanya sebagai informasi jika ada yag berminat untuk berjalan2 di Eropa, seperti kami ......
Jadi, harga sebuah makanan, apalagi makanan yang terkenal disana Belgian Waffles, sepertinya tidak mungkin berharga 1 Euro. Hanya sekedar kentang goring saja, berharga 5 Euro atau hamburger terkecil minimal 2,5 Euro tanpa saos .....
Setelah beberapa saat anak2 beristirahat, aku meminta mereka membeli 3 wafel dan 3 botol air mineral atau jus. Mereka menurut karena memang kami sudah lapar! Waktu sudah menunjukan sekitar jam 2 lebih.
Aku menunggu mereka. Mataku jelalatan untuk mengamati banyak kejadian, dan aku menjatatnya dalam jepretan kameraku. Banyak sekali dan sangat menarik! Ada pernikahan dengan cara unik di pelataran Royal Palace ini, ada komunitas kendaraan tanpa mesin ( sepeda dan becak ), bahkan ada anak2 muda berajojing meriah sambil tertawa2. Aku ikut tertawa bersamanya sambil terus menjepretkan kameraku. Bersyukur, aku mempunyai dan membawa kamera pocket Lumix berlensa Leica, yang bisa di perbesar hingga 24x, yang aku beli 2 tahun lalu di Singapore, sehingga aku tidak harus mengayuh kursi rodaku kemana2, jika mau melihat dan memotret lebih dekat. Cukup hanya duduk saja di tempat, aku benar2 bisa membidik dengan kameraku dengan sangat detail .....
Dennis dan Michelle duduk di teppi jalan, dan aku tetap duduk di kursi rodaku, menyantap waffle kami ..
Anak2ku kembali sekitar 10 menit mereka mengantri. Mereka membawa 3 wafel dengan toppingnya dan 3 air mineral. Hmmmmm ..... Selera makanku terbit! Wafelnya berukuran sekitar 20 cm x 10 cm. Cukup tebal. Topping nya es krim dan whipped vanilla dan krim keju serta sirup strawberry kental. Bukan strawberry buatan, tetapi dari buah strawberry asli yang di bleder, sehingga masih ada sisa2 buahnya yang membuat wafel kami sangat sedap! Itu waffle ku dan Michelle. Sedangkan wafel Dennis disajikan dengan coklat leleh .....
Lihat wafelnya! Langsung dari oven, masih hangat dengan warna kecoklatan yang sangat renyah, dilumuri dengan keju cair, eskrim vanilla dan diatasnya di semprot dengan whipped cream juga vanilla, serta sirup strawberry, benar2 dari buah strawberry yang sangat manis tanpa gula ...... yummyyyyyyy .......
Kami cepat memakan jatah kami masing2. Enak sekali! Wafel2 di Jakarta, kalah, walau mereka pun ( katanya ) import! Resto wafel langgananku di Jakarta, tidak ada apa2nya dibanding ini!
Setelah selesai makan, barulah aku bertanya,
"Jadi, berapa harga makan siang kita, hari ini?"
Catatan :
Aku selalu mencatat semua pengeluaran, untuk bisa di diskusikan dan belajar untuk pengalaman, untuk perjalanan yang berikutnya.
Ternyata wafel nya sendiri memang 1 Euro untuk 1 porsi, tetapi toppingnya 2 Euro. Alhasil, makan siang kami adalah 3 Euro untuk wafle dan 2,5 Euro untuk sebotol air mineral, total adalah 16,5 Euro. Hmmmm, cukup bagus, secara selama ini kami makan siang antara 40 Euro sampai 60 Euro. Eh, tetapi makan wafel ini bukan karena pengiritan karena panik cash Euro menipis, lho! Tetapi memang semua café nya penuh sekali .....
Wafel itu sangat enak dan manis, lembut dan empuk di mulut, membuat perut kenyang dan 'penuh'. Perjalanan kami lanjutkan. Berkeliling toko2, berfoto2 ria, tanpa berbelanja. Sampai akhirnya kami berada di depan museum Tintin.
Wowww ... Masa anak2ku berloncatan! Tintin karangan Herge, adalah salah satu favorite bacaanku ( lihat tulisanku Seri 2 Bukuku : Masa Remaja yang Tidak Terlupakan ). Sehingga, aku mengajak anak2ku masuk ke museum dan toko Tintin, sampai aku tidak mau keluar2 lagi .....
Sebelumnya :
2 Jam di Landmark 'Grand Place' Brussels
'Sightseeing' Kota Brussels, Belgia di Musim Panas itu
'Atomium' : Molekul Raksasa yang Berpenghuni
Perjalanan Menuju Brussels, Belgia .....
'New Madurodam' di The Hague: Miniatur Park Kebanggaan Belanda
Di The Hague [Den Haag], ada 'Javastraat' dan 'Restaurant Garoeda' .....
'Royal Delft Blue' : Keramik Cantik Khas Belanda
Delft, Kota Pelajar yang menjanjikan Ketenangan dari pada Eforia dan Hura-Hura
Dari Rotterdam ke Delft : Hijau Rerumputan, Mahasiswa dan Kota Pelajar serta City Hall
Rumah Kubus 'Kubuswoningen' : Seni Arsitektur untuk Sebuah Tempat Tinggal
'Euromast Tower', Rotterdam : Apa Saja yang Bisa Dilakukan Disana?
360 Derajat Memandang Kota Rotterdam di 'Euromast Tower'
Rotterdam, Holland : Kota Seribu Wajah
Perjalanan dari Amsterdam ke Rotterdam
Parade Foto : Burung-Burung itu Hinggap di Tangannya .....
Mencoba Sepatu Kayu ala Noni Belanda
'Wooden Shoes Factory' di Marken, tetapi Tidak Seperti Pabrik .....
Selamat Datang di Marken, Selamat Tinggal Volendam
Bahkan Burung-Burung itu Tetap Bisa Makan .....
'Fish & Chips' : Makanan Khas Kota PenghasilIkan
'Fotograaf de Boer' : Kenangan Terindah dari Volendam
Keju, Keju, Keju dan Keju di 'Cheese Factory' Volendam
Ke 'Cheese Factory' di Gerimis Volendam
Catatan Sejarah Desa Volendam dalam Sebuah Museum
Sisi Lain 'Volendam', Selain Sebagai Desa Nelayan
[Edisi Kecewa] Hujan Cukup Deras Terus Mengikuti Kami .....
'Molen De Gooyer' : Musim Panas yang Hangat di Café Brouwerij .....
Keliling Amsterdam dengan Bus Wisata 'Hop-On dan Hop-Off'
Beberapa Paket Tour ( Termasuk Untuk Disabled ) yang Pastinya Sangat Menyenangkan!
Menu Makan Pagi Favorite di Molly Malones - Oudejizdskolk Straat
The FEBO 'De Lekkerste' : Kedai Burger Otomatis di Holland
'Perburuan' itu Dimulai : Dunia Filateli Amsterdam .....
[Bidikan Amatir] Burung-Burung di Amsterdam itu Terbang Rendah .....
Mahasiswa 'Cool' Menjemput Masa Depan di Universiteit van Amsterdam
Piala Dunia ... Ooo ... Piala Dunia : Jejak Sampah di Amsterdam
Rumah-Rumah Amsterdam yang Cantik dan Spesifik
Museum Amsterdam : Mungil tetapi Tetap Bersahaja .....
'The Begijnhof' : Perempuan2 itu Hanya Ingin Berkarya Dalam Diam .....
'The Parrot' : Gereja yang Tersembunyi di Kalverstraat
'Kalverstraat' : Shopping Area dengan Pedestrian yang nyaman
'Canal Cruise' : Menikah di Kanal Amsterdam? Siapa Takut!
'Canal Cruise' : Secercah Harapan dari Kanal Amsterdam
Makan Siang Pertama di Amsterdam : Masakan China dan Suriname
Dunia Prostitusi 'De Wallen' Amsterdam, yang Sebenarnya .....
Ketika Kekecewaan Berganti dengan Semangat dan 'Excited!'
'Coffee Morning' : Ketika Kebahagiaan Mengawali Semuanya
'Basiliek van der H. Nikolaas' : Gereja Katolik Tertua di Amsterdam Abad - 18
Oudejizdskolk Straat, Basiliek van de H.Nikolaas, Café Molly Malones di Amsterdam
Menuju Amsterdam ... Aku dalam Keterbatasan? Sudah Lupa, Tuh!
Perjalanan ke Negeri yang Jauh Sudah Mulai dan Mimpiku Semakin Nyata .....
Horeeeeeee ..... Libur Besar Telah Tiba!
Ketika Aku Membawa Anak-Anakku Keliling Eropa, dengan Separuh Tubuh Lumpuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H