Dennis dan Michelle duduk di teppi jalan, dan aku tetap duduk di kursi rodaku, menyantap waffle kami ..
Anak2ku kembali sekitar 10 menit mereka mengantri. Mereka membawa 3 wafel dengan toppingnya dan 3 air mineral. Hmmmmm ..... Selera makanku terbit! Wafelnya berukuran sekitar 20 cm x 10 cm. Cukup tebal. Topping nya es krim dan whipped vanilla dan krim keju serta sirup strawberry kental. Bukan strawberry buatan, tetapi dari buah strawberry asli yang di bleder, sehingga masih ada sisa2 buahnya yang membuat wafel kami sangat sedap! Itu waffle ku dan Michelle. Sedangkan wafel Dennis disajikan dengan coklat leleh .....
Lihat wafelnya! Langsung dari oven, masih hangat dengan warna kecoklatan yang sangat renyah, dilumuri dengan keju cair, eskrim vanilla dan diatasnya di semprot dengan whipped cream juga vanilla, serta sirup strawberry, benar2 dari buah strawberry yang sangat manis tanpa gula ...... yummyyyyyyy .......
Kami cepat memakan jatah kami masing2. Enak sekali! Wafel2 di Jakarta, kalah, walau mereka pun ( katanya ) import! Resto wafel langgananku di Jakarta, tidak ada apa2nya dibanding ini!
Setelah selesai makan, barulah aku bertanya,
"Jadi, berapa harga makan siang kita, hari ini?"
Catatan :
Aku selalu mencatat semua pengeluaran, untuk bisa di diskusikan dan belajar untuk pengalaman, untuk perjalanan yang berikutnya.
Ternyata wafel nya sendiri memang 1 Euro untuk 1 porsi, tetapi toppingnya 2 Euro. Alhasil, makan siang kami adalah 3 Euro untuk wafle dan 2,5 Euro untuk sebotol air mineral, total adalah 16,5 Euro. Hmmmm, cukup bagus, secara selama ini kami makan siang antara 40 Euro sampai 60 Euro. Eh, tetapi makan wafel ini bukan karena pengiritan karena panik cash Euro menipis, lho! Tetapi memang semua café nya penuh sekali .....
Wafel itu sangat enak dan manis, lembut dan empuk di mulut, membuat perut kenyang dan 'penuh'. Perjalanan kami lanjutkan. Berkeliling toko2, berfoto2 ria, tanpa berbelanja. Sampai akhirnya kami berada di depan museum Tintin.