Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

2 Jam di Landmark 'Grand Place' Brussels

19 September 2014   18:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:13 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kami berada di sebuah toko souvenir dan memngumpulan souvenir2 yang kami pilih untuk kami beli, dan ketika aku siap membayarnya dengan kartu kredit, ternyata toko tersebuat menyesuaikan alatnya yang baru untuk meminta 'pin transaksi' kartu kreditku! Aku bingung karena belum punya 'pin transaksi'. Yang aku punya hanya 'pin untuk ambil uang ( withdrawl ). Sehingga aku tidak jadi memakai kartu kredit. Dan seketika itu juga, aku sadar bahwa aku salah memperhitungkan tentang memakai 'cash money Euro' atau memakai kartu kredit .....

Aku langsung sedikit panik! Jelas! Rencananya memang aku sesedikit mungkin memakai kartu kredit untuk menghindari hutang, apalagi dalam bentuk Euro yang belum tahu pasti apakah kurs akan naik atau turun. Jadi, aku menukarkan Euro cukup banyak sehingga inginnya pemakaian kartu kreditku berkurang. Cash di tempat.

Tetapi yang ada, ternyata aku salah perhitungan. Barang2 disana, tour, bahkan makan pun sangat mahal, dan 4 hari ini aku belum merasakannya karena cash Euro ku masih banyak. Tetapi ketika aku membuka dompetku dan mendapatkan Euroku menipis, mau tidak mau aku harus memakai kartu kreditku. Tetapi ketika aku membutuhkan pin transaksi, ternyata aku tidak punya! Paniklah aku! Cash menipis dan pin transaksi tidak punya!

Sambil berpikir keras, aku mulai merencanakan 'sesuatu', entah apa, untuk mengatasi kepanikanku. Aku mulai berhitung tentang Euro cash dan mulai memperhitungkan semuanya. Dan ketika kami sampai Zurich kemudian, sungguh, kepanikkanku menjadi kenyataan .....

Suasana sedikit tegang ketika panik menyerang, ternyata luluh dengan keceriaan anak2ku. Mereka senang mendapatkan barang2 yang mereka inginkan. Aku memang sengaja menabung dengan keras untuk berlibur ini dan uang saku yang cukup lumayan. Semuanya untuk anak2ku, untuk membahagiakan mereka .....

Kami terus berjalan2, mencari cafe, resto atau kedai untuk makan. Tetapi semuanya penuh! Weekend benar2 membuat kami 'terlantar'. Perut kami sudah keroncongan dan panas matahari walaupun tetap angin cukup dingin ( tumben! ), membuat kami sedikit kegerahan. Haus dan lapar. Bahkan tempat duduk pun penuh! Kasihan anak2! Aku sih tetap di dorong di atas kursi roda .....

1411101440465138037
1411101440465138037

1411101489891250662
1411101489891250662

Cafe2 cantik yang semakin siang justru semakin penuh! Burung2 pun menikmati remah2 biskuit yang aku sebarkan disana .....

Akhirnya, kami meneduh di pojokkan toko, berlindung dari panas matahari. Dan anak2ku kecapaian ..... Mataku menyusuri toko2 dan cafe2 untuk mencari makan yang bisa di 'take-away', dan pilihanku mulai terfokus untuk kesana .....

Sebelumnya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun