By Christie Damayanti
[caption id="attachment_361654" align="aligncenter" width="561" caption="gburubber2014wordpress.com"][/caption]
Selama dalam perjalanan menuju Windmills, ke daerah yang disebut Zaanse Schans, kami bercanda terus. Sambil bercanda, aku pun terus mengamati lingkungan sekitar. Sebenarnya, aku tidak terlalu tahu, kemana Arie akan membawa kami. Yang kami tahu, Arie akan membawa ke beberapa tempat yang bisa kami masuk ke salah satu Windmills.
Ternyata Tuhan cepat sekali mengabulkan doa2ku. Ketika kami terlalu kecewa dengan hujan yang cukup deras selama kami menuju ke Volendam, sehingga kami tidak bisa berjalan2 di kincir2 angin di Zaanse Schans, tiba2 hanya dalam waktu 2 hari saja, kami dibawa ke Zaanse Schans kembali oleh Arie, dan waktu itu cuaca sangat teramat cerah! Puji Tuhan!
Pengamatanku selama perjalanan, berbuah cerita baru. Tiba2 mobil kami dan mobil2 di sekeliling kami berhenti, seakan macet total. Ada apa? Aku menunggu saja, sebelum aku bertanya kepada Arie. Karena sebelumnya jalanan sama sekali tidak macet, bahkan terlampau 'kosong' .....
Tiba2 bumi dibawah mobil kami, sedikit bergetar. Hanya sedikit! Tetapi membuat aku bertanya2 dan otakku berputar. Ini tdak wajar! Aku bertanya segera pada Arie, dan dia bercerita tentang jembatan di depan mobil kami, beberapa belas meter.
Ternyata sebuah jembatan yang melewati Zaan River, 'bergerak' dan terbuka! Pantesan, bumi sedikit bergetar, karena jembatan terbuka untuk kapal besar lewat .....
'Macet' karena jembatan akan terbuka .....
Jembatan terbuku lurus 90 derajat, dan ketika kapal sudah lewat, perlahan jembatan itu semakin menutup .....
Dan kemacetan pun sudah terurai, ketika jembatan sudah rata dan mobil2 bisa meneruskan perjalanan kembali .....
***
Di beberapa kota di Eropa dan Amerika, jembatan2 besar yang menghubungkan dataran yang terpisah oleh sungai, bisa dilewati kapal2 besar. Jika kapal2 besar itu, cukup besar dan tinggi. Kapal terlalu tinggi, dan tidak mungkin melalui bawah jembatan. Sehingga, jembatan di dsain sedemikian rupa, agak jembatan bisa terbuka, dan kapal besar pun, bisa lewat.
Bahkan Jemabatan Ampera di Palembang Sumatera Selatan pun, sudah di desain untuk bisa membuka, untuk kapal2 besar lewat. Ternyata tidak 'begitu susah' untuk membangun sebuah jembatan sesuai dengan kebutuhan.
Belanda memang sangat terkenal dengan 'ahli air'. Kota Amsterdam sendiri sangat banyak kanal2, melingkar2 dan membuat kota ini sangat piawai dalam mengahadapi lingkungan 'air'. Bahkan, kota Amsterdam sendiri, memang berada di bawah permukaan air, dan kota ini di bending ( disebut Dam ), sehingga Belanda sangat terkenal dengan daerahnya yang disebut DAMraak Strrat atau DAMsquare. Kerena Amsterdam adalah sebuah bendungan untuk membendung air laut .....
Di ratusan anak kanaldi Amstel River ini, banyak sekali jembatan2 kecil yang dibangun sudah ratusan tahun lalu. Metoda pembangunan jembatan itu memang unik. Mengapa?
Ketinggian landasan jembatan itu, pasti terlalu rendah bagi kapal2 yang memang harus melalui ratusan kanal tersebut. Sehingga, diciptakanlah sebuah jembatan yang bisa 'dibuka', untuk kapal yang mau lewat. Dan konsep metoda jembatan yang terbuka itu pun, 'ditularkan' di Jakarta. Ada sebuah jembatan unik di jalan Kali Besar Selatan, di depan Hotel Omni Jakarta Barat, yang bisa dibuka untuk kapal besar melewatinya. Tetapi sekarang, sepertinya tidak terpakai lagi ......
Jembatan tua juga dengan desain unik ini adalah London Bridge di United Kingdom. Sejak ratusan tahun lalu, desain unik jembatan ini sudah mamppu mmbuat kapal2 besar terus hilir mudik di kawasan Thames River London.
JonesSi perencana Tower Bridge London telah melanglang buana, dan jembatan angkat kecil di atas kanal-kanal di Negeri Belanda mengilhaminya untuk membuat sebuah jembatan jungkit (bascule) berbeban penyeimbang. Tower Bridge didesain dengan metode konstruksi yang saat itu sedang populer, menggunakan rangka baja berlapis batu.
Tower Bridge mempunyai dua menara utama dengan dua jembatan penghubung untuk pejalan kaki, setinggi 34 meter di atas jalan dan sekitar 42 meter di atas rata-rata titik tertinggi permukaan air sungai sewaktu pasang. Tower Bridge mempunyai dua bilah, atau daun, yang bertemu di tengah dan dapat terangkat. Setiap bilah raksasa ini beratnya kira-kira 1.200Â ton dan akan terbuka serta terangkat ke atas membentuk sudut 86 derajat. Kapal-kapal yang berbobot maksimum 10.000 ton dapat lewat di bawahnya dengan aman.
Aku memang baru sekali ini berada di depan jembatan yang terbuka, untuk kapal2 besar melewatinya. Untukku dan anak2ku, ini adalah pengalaman yang sangat menarik! Jika aku tidak dalam keterbatasan seperti sekarang ini, ketika mobil berhenti untuk menunggu aku akan turun dari mobil, mengamati pergerakkan jembatan ini. Untukku kegiatan itu sangat menarik! Sayangnya, aku hanya bisa menyaksikan didalam mobil ini .....
***
Pengamatan2 kecil seperti ini, mampu membuat aku terus belajar. Mungkin tidak detail karena memang bukan dunia ku, tetapi setidaknya, aku bisa me-riset sebagian kecil, tetapi jika aku semakin penasaran tentang sebuah pengamatan, aku tidak segan2 untuk terus belajar, demi rasa penasaranku dan demi ambisiku untuk terus belajar, belajar dan belajar, walau dalam keterbatasan ......
Sebelumnya :
Hari Terakhir di Holland, Sebelum Melanjutkan ke Switzerland .....
Dari Pelukis Jalanan, Becak Indonesia, Pasangan Usia Lanjut yang Selalu Mesra di 'Grand Place' .....
'Belgian Waffle', Menggoyang Lidah Hanya dengan 1 Euro, Masa' Sih?
2 Jam di Landmark 'Grand Place' Brussels
'Sightseeing' Kota Brussels, Belgia di Musim Panas itu
'Atomium' : Molekul Raksasa yang Berpenghuni
Perjalanan Menuju Brussels, Belgia .....
'New Madurodam' di The Hague: Miniatur Park Kebanggaan Belanda
Di The Hague [Den Haag], ada 'Javastraat' dan 'Restaurant Garoeda' .....
'Royal Delft Blue' : Keramik Cantik Khas Belanda
Delft, Kota Pelajar yang menjanjikan Ketenangan dari pada Eforia dan Hura-Hura
Dari Rotterdam ke Delft : Hijau Rerumputan, Mahasiswa dan Kota Pelajar serta City Hall
Rumah Kubus 'Kubuswoningen' : Seni Arsitektur untuk Sebuah Tempat Tinggal
'Euromast Tower', Rotterdam : Apa Saja yang Bisa Dilakukan Disana?
360 Derajat Memandang Kota Rotterdam di 'Euromast Tower'
Rotterdam, Holland : Kota Seribu Wajah
Perjalanan dari Amsterdam ke Rotterdam
Parade Foto : Burung-Burung itu Hinggap di Tangannya .....
Mencoba Sepatu Kayu ala Noni Belanda
'Wooden Shoes Factory' di Marken, tetapi Tidak Seperti Pabrik .....
Selamat Datang di Marken, Selamat Tinggal Volendam
Bahkan Burung-Burung itu Tetap Bisa Makan .....
'Fish & Chips' : Makanan Khas Kota PenghasilIkan
'Fotograaf de Boer' : Kenangan Terindah dari Volendam
Keju, Keju, Keju dan Keju di 'Cheese Factory' Volendam
Ke 'Cheese Factory' di Gerimis Volendam
Catatan Sejarah Desa Volendam dalam Sebuah Museum
Sisi Lain 'Volendam', Selain Sebagai Desa Nelayan
[Edisi Kecewa] Hujan Cukup Deras Terus Mengikuti Kami .....
'Molen De Gooyer' : Musim Panas yang Hangat di Café Brouwerij .....
Keliling Amsterdam dengan Bus Wisata 'Hop-On dan Hop-Off'
Beberapa Paket Tour ( Termasuk Untuk Disabled ) yang Pastinya Sangat Menyenangkan!
Menu Makan Pagi Favorite di Molly Malones - Oudejizdskolk Straat
The FEBO 'De Lekkerste' : Kedai Burger Otomatis di Holland
'Perburuan' itu Dimulai : Dunia Filateli Amsterdam .....
[Bidikan Amatir] Burung-Burung di Amsterdam itu Terbang Rendah .....
Mahasiswa 'Cool' Menjemput Masa Depan di Universiteit van Amsterdam
Piala Dunia ... Ooo ... Piala Dunia : Jejak Sampah di Amsterdam
Rumah-Rumah Amsterdam yang Cantik dan Spesifik
Museum Amsterdam : Mungil tetapi Tetap Bersahaja .....
'The Begijnhof' : Perempuan2 itu Hanya Ingin Berkarya Dalam Diam .....
'The Parrot' : Gereja yang Tersembunyi di Kalverstraat
'Kalverstraat' : Shopping Area dengan Pedestrian yang nyaman
'Canal Cruise' : Menikah di Kanal Amsterdam? Siapa Takut!
'Canal Cruise' : Secercah Harapan dari Kanal Amsterdam
Makan Siang Pertama di Amsterdam : Masakan China dan Suriname
Dunia Prostitusi 'De Wallen' Amsterdam, yang Sebenarnya .....
Ketika Kekecewaan Berganti dengan Semangat dan 'Excited!'
'Coffee Morning' : Ketika Kebahagiaan Mengawali Semuanya
'Basiliek van der H. Nikolaas' : Gereja Katolik Tertua di Amsterdam Abad - 18
Oudejizdskolk Straat, Basiliek van de H.Nikolaas, Café Molly Malones di Amsterdam
Menuju Amsterdam ... Aku dalam Keterbatasan? Sudah Lupa, Tuh!
Perjalanan ke Negeri yang Jauh Sudah Mulai dan Mimpiku Semakin Nyata .....
Horeeeeeee ..... Libur Besar Telah Tiba!
Ketika Aku Membawa Anak-Anakku Keliling Eropa, dengan Separuh Tubuh Lumpuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H