Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Desain Unik Salah Satu Jembatan di Zaan River, Belanda

26 September 2014   00:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:30 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_361654" align="aligncenter" width="561" caption="gburubber2014wordpress.com"][/caption]

Selama dalam perjalanan menuju Windmills, ke daerah yang disebut Zaanse Schans, kami bercanda terus. Sambil bercanda, aku pun terus mengamati lingkungan sekitar. Sebenarnya, aku tidak terlalu tahu, kemana Arie akan membawa kami. Yang kami tahu, Arie akan membawa ke beberapa tempat yang bisa kami masuk ke salah satu Windmills.

Ternyata Tuhan cepat sekali mengabulkan doa2ku. Ketika kami terlalu kecewa dengan hujan yang cukup deras selama kami menuju ke Volendam, sehingga kami tidak bisa berjalan2 di kincir2 angin di Zaanse Schans, tiba2 hanya dalam waktu 2 hari saja, kami dibawa ke Zaanse Schans kembali oleh Arie, dan waktu itu cuaca sangat teramat cerah! Puji Tuhan!

Pengamatanku selama perjalanan, berbuah cerita baru. Tiba2 mobil kami dan mobil2 di sekeliling kami berhenti, seakan macet total. Ada apa? Aku menunggu saja, sebelum aku bertanya kepada Arie. Karena sebelumnya jalanan sama sekali tidak macet, bahkan terlampau 'kosong' .....

Tiba2 bumi dibawah mobil kami, sedikit bergetar. Hanya sedikit! Tetapi membuat aku bertanya2 dan otakku berputar. Ini tdak wajar! Aku bertanya segera pada Arie, dan dia bercerita tentang jembatan di depan mobil kami, beberapa belas meter.

Ternyata sebuah jembatan yang melewati Zaan River, 'bergerak' dan terbuka! Pantesan, bumi sedikit bergetar, karena jembatan terbuka untuk kapal besar lewat .....

1411639214586501622
1411639214586501622

1411639288979099647
1411639288979099647

'Macet' karena jembatan akan terbuka .....

1411639331728209917
1411639331728209917

14116394332117166688
14116394332117166688

14116396561294731081
14116396561294731081

1411639770768576430
1411639770768576430

Jembatan terbuku lurus 90 derajat, dan ketika kapal sudah lewat, perlahan jembatan itu semakin menutup .....

1411639808280965033
1411639808280965033

1411639891927435072
1411639891927435072

Dan kemacetan pun sudah terurai, ketika jembatan sudah rata dan mobil2 bisa meneruskan perjalanan kembali .....

***

Di beberapa kota di Eropa dan Amerika, jembatan2 besar yang menghubungkan dataran yang terpisah oleh sungai, bisa dilewati kapal2 besar. Jika kapal2 besar itu, cukup besar dan tinggi. Kapal terlalu tinggi, dan tidak mungkin melalui bawah jembatan. Sehingga, jembatan di dsain sedemikian rupa, agak jembatan bisa terbuka, dan kapal besar pun, bisa lewat.

Bahkan Jemabatan Ampera di Palembang Sumatera Selatan pun, sudah di desain untuk bisa membuka, untuk kapal2 besar lewat. Ternyata tidak 'begitu susah' untuk membangun sebuah jembatan sesuai dengan kebutuhan.

Belanda memang sangat terkenal dengan 'ahli air'. Kota Amsterdam sendiri sangat banyak kanal2, melingkar2 dan membuat kota ini sangat piawai dalam mengahadapi lingkungan 'air'. Bahkan, kota Amsterdam sendiri, memang berada di bawah permukaan air, dan kota ini di bending ( disebut Dam ), sehingga Belanda sangat terkenal dengan daerahnya yang disebut DAMraak Strrat atau DAMsquare. Kerena Amsterdam adalah sebuah bendungan untuk membendung air laut .....

Di ratusan anak kanaldi Amstel River ini, banyak sekali jembatan2 kecil yang dibangun sudah ratusan tahun lalu. Metoda pembangunan jembatan itu memang unik. Mengapa?

Ketinggian landasan jembatan itu, pasti terlalu rendah bagi kapal2 yang memang harus melalui ratusan kanal tersebut. Sehingga, diciptakanlah sebuah jembatan yang bisa 'dibuka', untuk kapal yang mau lewat. Dan konsep metoda jembatan yang terbuka itu pun, 'ditularkan' di Jakarta. Ada sebuah jembatan unik di jalan Kali Besar Selatan, di depan Hotel Omni Jakarta Barat, yang bisa dibuka untuk kapal besar melewatinya. Tetapi sekarang, sepertinya tidak terpakai lagi ......

Jembatan tua juga dengan desain unik ini adalah London Bridge di United Kingdom. Sejak ratusan tahun lalu, desain unik jembatan ini sudah mamppu mmbuat kapal2 besar terus hilir mudik di kawasan Thames River London.

JonesSi perencana Tower Bridge London telah melanglang buana, dan jembatan angkat kecil di atas kanal-kanal di Negeri Belanda mengilhaminya untuk membuat sebuah jembatan jungkit (bascule) berbeban penyeimbang. Tower Bridge didesain dengan metode konstruksi yang saat itu sedang populer, menggunakan rangka baja berlapis batu.

Tower Bridge mempunyai dua menara utama dengan dua jembatan penghubung untuk pejalan kaki, setinggi 34 meter di atas jalan dan sekitar 42 meter di atas rata-rata titik tertinggi permukaan air sungai sewaktu pasang. Tower Bridge mempunyai dua bilah, atau daun, yang bertemu di tengah dan dapat terangkat. Setiap bilah raksasa ini beratnya kira-kira 1.200 ton dan akan terbuka serta terangkat ke atas membentuk sudut 86 derajat. Kapal-kapal yang berbobot maksimum 10.000 ton dapat lewat di bawahnya dengan aman.

Aku memang baru sekali ini berada di depan jembatan yang terbuka, untuk kapal2 besar melewatinya. Untukku dan anak2ku, ini adalah pengalaman yang sangat menarik! Jika aku tidak dalam keterbatasan seperti sekarang ini, ketika mobil berhenti untuk menunggu aku akan turun dari mobil, mengamati pergerakkan jembatan ini. Untukku kegiatan itu sangat menarik! Sayangnya, aku hanya bisa menyaksikan didalam mobil ini .....

***

Pengamatan2 kecil seperti ini, mampu membuat aku terus belajar. Mungkin tidak detail karena memang bukan dunia ku, tetapi setidaknya, aku bisa me-riset sebagian kecil, tetapi jika aku semakin penasaran tentang sebuah pengamatan, aku tidak segan2 untuk terus belajar, demi rasa penasaranku dan demi ambisiku untuk terus belajar, belajar dan belajar, walau dalam keterbatasan ......

Sebelumnya :

Hari Terakhir di Holland, Sebelum Melanjutkan ke Switzerland .....

Dari Pelukis Jalanan, Becak Indonesia, Pasangan Usia Lanjut yang Selalu Mesra di 'Grand Place' .....

'Belgian Waffle', Menggoyang Lidah Hanya dengan 1 Euro, Masa' Sih?

2 Jam di Landmark 'Grand Place' Brussels

'Sightseeing' Kota Brussels, Belgia di Musim Panas itu

'Atomium' : Molekul Raksasa yang Berpenghuni

Perjalanan Menuju Brussels, Belgia .....

'New Madurodam' di The Hague: Miniatur Park Kebanggaan Belanda

Di The Hague [Den Haag], ada 'Javastraat' dan 'Restaurant Garoeda' .....

'Royal Delft Blue' : Keramik Cantik Khas Belanda

Delft, Kota Pelajar yang menjanjikan Ketenangan dari pada Eforia dan Hura-Hura

Dari Rotterdam ke Delft : Hijau Rerumputan, Mahasiswa dan Kota Pelajar serta City Hall

Rumah Kubus 'Kubuswoningen' : Seni Arsitektur untuk Sebuah Tempat Tinggal

'Euromast Tower', Rotterdam : Apa Saja yang Bisa Dilakukan Disana?

360 Derajat Memandang Kota Rotterdam di 'Euromast Tower'

Rotterdam, Holland : Kota Seribu Wajah

Perjalanan dari Amsterdam ke Rotterdam

Parade Foto : Burung-Burung itu Hinggap di Tangannya .....

Mencoba Sepatu Kayu ala Noni Belanda

'Wooden Shoes Factory' di Marken, tetapi Tidak Seperti Pabrik .....

Selamat Datang di Marken, Selamat Tinggal Volendam

Bahkan Burung-Burung itu Tetap Bisa Makan .....

'Fish & Chips' : Makanan Khas Kota PenghasilIkan

'Fotograaf de Boer' : Kenangan Terindah dari Volendam

Keju, Keju, Keju dan Keju di 'Cheese Factory' Volendam

Ke 'Cheese Factory' di Gerimis Volendam

Catatan Sejarah Desa Volendam dalam Sebuah Museum

Sisi Lain 'Volendam', Selain Sebagai Desa Nelayan

[Edisi Kecewa] Hujan Cukup Deras Terus Mengikuti Kami .....

'Molen De Gooyer' : Musim Panas yang Hangat di Café Brouwerij .....

Keliling Amsterdam dengan Bus Wisata 'Hop-On dan Hop-Off'

Beberapa Paket Tour ( Termasuk Untuk Disabled ) yang Pastinya Sangat Menyenangkan!

Menu Makan Pagi Favorite di Molly Malones - Oudejizdskolk Straat

The FEBO 'De Lekkerste' : Kedai Burger Otomatis di Holland

'Perburuan' itu Dimulai : Dunia Filateli Amsterdam .....

[Bidikan Amatir] Burung-Burung di Amsterdam itu Terbang Rendah .....

Mahasiswa 'Cool' Menjemput Masa Depan di Universiteit van Amsterdam

Piala Dunia ... Ooo ... Piala Dunia : Jejak Sampah di Amsterdam

Rumah-Rumah Amsterdam yang Cantik dan Spesifik

Museum Amsterdam : Mungil tetapi Tetap Bersahaja .....

'The Begijnhof' : Perempuan2 itu Hanya Ingin Berkarya Dalam Diam .....

'The Parrot' : Gereja yang Tersembunyi di Kalverstraat

'Kalverstraat' : Shopping Area dengan Pedestrian yang nyaman

'Canal Cruise' : Menikah di Kanal Amsterdam? Siapa Takut!

'Canal Cruise' : Secercah Harapan dari Kanal Amsterdam

Makan Siang Pertama di Amsterdam : Masakan China dan Suriname

Dunia Prostitusi 'De Wallen' Amsterdam, yang Sebenarnya .....

'Red Light District', Wisata Prostitusi di Amsterdam : Hahaha ..... Anak-Anakku Cepat Belajar dari Lingkunganya

Ketika Kekecewaan Berganti dengan Semangat dan 'Excited!'

'Coffee Morning' : Ketika Kebahagiaan Mengawali Semuanya

'Basiliek van der H. Nikolaas' : Gereja Katolik Tertua di Amsterdam Abad - 18

Oudejizdskolk Straat, Basiliek van de H.Nikolaas, Café Molly Malones di Amsterdam

Selamat Datang di Amsterdam!

Menuju Amsterdam ... Aku dalam Keterbatasan? Sudah Lupa, Tuh!

Perjalanan ke Negeri yang Jauh Sudah Mulai dan Mimpiku Semakin Nyata .....

Horeeeeeee ..... Libur Besar Telah Tiba!

Ketika  Aku Membawa Anak-Anakku Keliling Eropa, dengan Separuh Tubuh Lumpuh

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun