Keindahan alam seperti ini mampu membiusku untuk terus bermimpi. Tangan kiriku yang sehat, selalu memegang kamera pocket ku untuk terus mengabadikan keindahan alam ciptaan Tuhan .....
Mari kita lihat 'perbandingan' pemandanga alam ini, di Swiss dan di Indonesia :
[caption id="attachment_399637" align="aligncenter" width="320" caption="wisataalamindonesia.blogspot.com"]
Sama2 cantik. Sama2 indah. Apa bedanya? Bedanya hanya 'landmark alam' nya. Pepohonannya. Gunungnya. Jika gunung2 di Swiss sering diselimuti dengan salju abadi, berbeda dengan gunung2 di Indomesia yang berselimut hijau, walau di beberapa lereng gunung, seakan hanya tanah coklat karena pengrusakan lingkungan .....
Perbedaannya lagi adalah fasilitas2 wisata. Mari kita lihat bedanya :
[caption id="attachment_399644" align="aligncenter" width="550" caption="tripadvisor.com"]
Disepanjang jalan dari Zurich ke Titlis bahkan kemanapun, walaupun kami berada di luar kota yang jarang perumahan dan penduduknya, fasilitas warga tetap diperhatikan. Coba lihat foto diatas.
Foto pertama adalah ketika kami mulai masuk ke pedalaman dengan penduduk yang jalan. Mobil2 pun tidak banyak, tetapi pemerintah kota tetap memperhatikan pejalan kaki dengan membangun pedestrian di sisi kanan dan kiri jalan. Rapid an ukurannya sesuai dengan standard, sekitar 120 cm. Dengan konsep untuk 2 orang berjalan atau berpapasan (orang lebar 60 cm, 2 orang menjadi 120 cm ). Ini hanya MINIMALÂ .....
Tetapi bagaimana dengan di Indonesia? Jangankan fasilitas2 di desa2 yang lebih sedikit penduduknya. Bahkan jalanan di perumahan padatpun tidak dibangun pedestrian, sehingga membahayakan pejalan kaki, karena mereka harus berjalan di badan jalan untuk kendaraan bermotor, bahkan tidak jarang dilewati truk atau bus besar ......