Mohon tunggu...
Christian Domas
Christian Domas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa D4 Manajemen Bisnis Pariwisata Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Candi Borobudur Ternyata Tempat Wisata Berbahaya! Kenali Potensi Bencana dan Mitigasinya

16 April 2024   22:00 Diperbarui: 16 April 2024   22:03 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di era modern ini, kapan letusan gunung berapi akan terjadi sudah dapat diprediksi oleh para ilmuwan. Meski begitu, yang perlu untuk diwaspadai bukanlah kapan sebuah gunung berapi akan meletus, akan tetapi apa dampak dari letusan gunung yang akan menimpa masyarakat. Perlu untuk diketahui, dampak dari letusan Gunung Berapi dapat berupa aliran awan panas, gas vulkanik beracun, bahkan dapat memicu terjadinya gempa bumi. 

Selain disebabkan oleh letusan gunung berapi, gempa bumi juga dapat terjadi oleh adanya pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran lempeng tektonik ini merupakan fenomena alam yang paling umum menjadi penyebab gempa bumi.

Lalu, apakah pergeseran lempeng tektonik ini juga perlu untuk menjadi perhatian para pengunjung Candi Borobudur? Apabila kita melihat peta potensi gempa bumi di Indonesia, kita dapat melihat bahwa Provinsi Jawa Tengah dilintasi oleh berbagai macam sesar aktif, seperti Sesar Merapi-Merbabu, Sesar Muria, Sesar Rawa Pening, dan lain sebagainya. 

Sesar, atau yang juga disebut sebagai retakan lempeng memiliki potensi untuk menimbulkan gempa dengan kekuatan luar biasa yang dapat merusak bangunan-bangunan di sekitar area gempa. Bahkan dalam beberapa kasus, gempa bumi dapat mengundang datangnya tsunami. 

Meski secara spesifik Kabupaten Magelang memiliki risiko terkena gempa bumi akibat pergeseran lempeng yang rendah, wisatawan dan masyarakat setempat tetap perlu untuk tetap waspada. Karena pada dasarnya, risiko dari sebuah bencana alam di setiap tempat tidak akan pernah mencapai nol persen. 

Meskipun saat ini Indonesia telah memiliki Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau lebih dikenal sebagai BMKG yang memiliki tugas untuk menyebarluaskan informasi mengenai potensi bencana alam di seluruh Indonesia, wisatawan serta masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan BMKG saja. Wisatawan dan masyarakat tetap perlu untuk waspada serta mengerti hal-hal mendasar mengenai mitigasi bencana, agar dapat menyelamatkan diri, serta orang terdekat. 

Berikut merupakan beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan wisatawan dan masyarakat ketika menghadapi bencana gunung meletus serta gempa bumi: 

Langkah Mitigasi Pada Saat Bencana Gunung Meletus Terjadi: 

1. Apabila evakuasi telah dilakukan, pastikan tidak kembali ke kediaman sampai keadaan sudah dipastikan aman. 

2. Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar. 

3. Ketika melihat lahar atau benda lain yang mendekati rumah, segera selamatkan diri dan cari perlindungan terdekat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun