Alkisah, di sebrang gunung nan jauh dimata, terdapat sebuah desa yang bernama desa Angker. Desa tersebut terkenal dengan keangkerannya yang melegenda. Bahkan saking angkernya ketika jam 7 malam tiba, desa tersebut sudah sangat sepi. dan desa tersebut terkenal dengan chip 666 nya, yang konon anti kristus
Diceritakan ada seorang tukang ojek yang bernama Gondo yang baru saja pulang mengantarkan penumpang dan berniat untuk pulang ke rumah. cowok yang tidak menyukai cowok cakep ini , (karna dia masih normal) harus melewati sebuah tempat pemakaman agar bisa sampai di rumahnya.
Ketika Gondo sedang mengemudikan kuda besinya tersebut, tiba-tiba ada seorang wanita yang melambaikan tangan dan berniat untuk menghentikan motornya tersebut. Wanita yang memiliki rambut panjang dan senyuman manis ini begitu sangat cantik jika dilihat, tetapi berbeda dengan gondo yang ketika melihat wanita tersebut bulu kuduknya langsung berdiri. Maklum sobat, dikuburan sana konon suka banyak Kuntilanak yang berkeliaran ketika malam datang.
“NnNnNneng kok malam-malam berdiri disini, ada yang bisa abang banting eh bantu?” Tanya Gondo dengan gemetaran
“Neng mau ke Kondangan di desa sebelah bang, anterin eneng yuk bang”
Karena merasa ketakutan tapi penasaran, Gondo pun mengiyakan permintaan gadis tersebut.
Ketika sedang membonceng gadis tersebut, Gondo merasa ada hal yang ganjil yang terjadi. Ketika Gondo memegang tangan gadis tersebut, tangan gadis tersebut sangat dingin. Rasa ketakutan Gondo pun bertambah tak kala mendengar suara tertawa kuntilanak yang khas di belakang punggungnya.
Diperjalanan, Gondo melihat ke arah spion dan ternyata wanita tersebut sudah tidak ada. Tanpa pikir panjang, Gondo pun segera menggas motor nya dan berniat ingin segera pulang ke rumahnya.
.....................................
Keesokannya, Gondo kembali melewati Kuburan tersebut. Maklum, hanya jalan inilah satu-satunya jalan pulang ke rumah Gondo.
Ternyata, Gondo kembali bertemu dengan perempuan yang kemarin, dan si perempuan tersebut kembali menyetop motor Gondo.
“Bang.. Bang… Anterin aku ke kondangan di desa sebelah yuk”
Meskipun masih berselimut rasa takut, Gondo pun mengiyakan permintaan wanita tersebut.
Gondo pun menjalankan motornya dengan kecepatan yang tinggi, tetapi di perjalanan wanita tersebut menepuk-nepuk pundak Gondo sambil berkata.
“Bang, jalanin motornya jangan cepat-cepat bang, saya takut”
“Memangnya kenapa neng?” Tanya Gondo
“Kemarin aja aku jatoh naek motor abang, makanya abang jalanin motornya jangan cepat-cepat”
Karena penasaran, Gondo pun kembali bertanya
“Kok eneng bisa jatoh? abang kira eneng setan”
“Ihh si abang bisa aja, liat nih gara-gara abang tangan aku jadi lecet, terus kepala aku jadi benjol, mana punggung bolong lagi. Abang sih” Ujar wanita tersebut sambil menunjukan punggungnya yang bolong.
Seketika, Gondo pun langsung Pingsan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H