Mohon tunggu...
Christandyo Samuel B.N
Christandyo Samuel B.N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Lebih Penting Mobil Hybrid atau Mobil Listrik untuk Konsumen Indonesia

15 Oktober 2021   16:13 Diperbarui: 15 Oktober 2021   16:50 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mobil dapat dikatakan sebagai salah satu instrumen utama orang Indonesia untuk melakukan mobilitas dalam berbagai kegiatan yang dimiliki. Mobil mempermudah manusia untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya dengan lebih cepat dan efisien dari segi waktu. 

Selain itu, beragamnya jenis mobil dengan harga yang juga bervariasi memudahkan konsumen untuk memilih mobil yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Namun, mayoritas mobil yang berhasil terjual di Indonesia masih mobil dengan bahan bakar bensin atau solar. Bensin dan solar merupakan jenis bahan bakar yang berasal dari minyak bumi dan ketersediaannya semakin menipis karena minyak bumi termasuk jenis unrenewable resource. 

Alasan minyak bumi termasuk ke dalam jenis unrenewable resource, yaitu lamanya waktu penguraian suatu fosil makhluk hidup oleh dekomposer (bakteri) dengan campuran unsur-unsur kimia di dalam tanah, seperti oksigen, belerang, dan nitrogen, untuk mengubahnya menjadi cairan minyak bumi yang dapat ditemukan pada batuan induk (source rock).

Ketersediaan cadangan minyak bumi yang semakin menipis memaksa pabrikan mobil melakukan inovasi pada produk mereka. Berbagai macam teknologi yang dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil diciptakan dan diimplementasikan ke dalam produk mobil buatan mereka. 

Salah satu teknologi yang dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dikenal dengan nama Hybrid Technology Engine. Hybrid Technology Engine merupakan teknologi mesin yang memadukan ICE (Internal Combustion Engine) dengan bahan bakar bensin atau solar dengan motor listrik. 

Saat mobil pertama kali dihidupkan, energi listrik yang tersimpan di dalam baterai akan diteruskan ke power unit untuk menyuplai energi yang diperlukan. Hal ini juga berlaku pada saat mobil berjalan dengan kecepatan rendah (kurang dari 40 km/jam). 

Apabila ingin melakukan akselerasi, ICE akan aktif dan bekerja sama untuk menggerakkan mobil. Kemudian, saat kita melakukan pengereman, energi kinetik yang dihasilkan akan ditangkap oleh motor listrik untuk diubah menjadi energi listrik dan disimpan ke dalam baterai (Mahroogi & Narayan, 2019) (Prajapati et al., 2014). Kemampuan ini dapat disebut dengan regenerative breaking.

Selain teknologi mesin hybrid, telah ditemukan pula mobil dengan sumber daya energi listrik yang dapat disebut dengan mobil listrik (Electric Vehicle). 

Mobil listrik menggunakan energi listrik sepenuhnya sebagai sumber energi penggerak mobil. Listrik tersebut didapatkan dengan melakukan pengisian daya listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (PLN). Listrik yang ada di dalam baterai akan diubah menjadi energi kinetik untuk menggerakkan mobil dengan bantuan Power Converter Unit (Un-Noor et al., 2017). 

Oleh karena menggunakan energi listrik, akselerasi mobil listrik lebih instan dibanding dengan mobil konvensional karena putaran mesin yang dihasilkan di kecepatan rendah lebih besar (Kim, 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun