Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan dan Tangis Nania

15 September 2012   04:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:26 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku yakin, anakku belum mengerti dan setuju maksud ucapanku, karena aku sendiri sulit untuk mengatakan semua itu adalah pasti. Apalagi untuk anak sekecil ini.

Andai saja mereka bukan anak-anak mungil, yang lebih riang dengan kesederhanaan angan, bermain dan tertawa. Ingin sekali aku mengatakan bahwa air mata Nania serupa dengan hujan sore ini,..kapanpun dia menangis, akan ada mentari yang suatu saat menerangi, bersama warna warni pelangi menyelingi,...lalu dia akan ceria bermain kembali.

“Rain and tears are the same,

but in the sun

you've got to play the game.

When you cry in winter time,

you can pretend

it's nothing but the rain.

Rain and tears in the sun

but in your heart

you feel the rainbow waves.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun