Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemarau

4 Agustus 2012   01:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:16 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah rekah


luapkan amarah


bahkan ilalang jalang


luruh dipelukan kerontang

.


Lama berlalu hujan tertawan


embun hanya sekejap


rinai membusai lalu lunglai


menguap terjilat bagaskara


murka

.


Serak teriak


elang lapar sampaikan kabar


kemarau masihlah panjang


tak tentu masa hujan


kan bersua

.


Berduyun riuh langkah serakah


telapak retak menetes darah


danau berkilau di ujung mata


berlomba engah menuju sana

.


Angin tanpa asa


bisikkan kata


kawan,


itu hanya fatamorgana

.


.

C.S.

Menanti walau tak pasti..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun