Tanah rekah
luapkan amarah
bahkan ilalang jalang
luruh dipelukan kerontang
.
Lama berlalu hujan tertawan
embun hanya sekejap
rinai membusai lalu lunglai
menguap terjilat bagaskara
murka
.
Serak teriak
elang lapar sampaikan kabar
kemarau masihlah panjang
tak tentu masa hujan
kan bersua
.
Berduyun riuh langkah serakah
telapak retak menetes darah
danau berkilau di ujung mata
berlomba engah menuju sana
.
Angin tanpa asa
bisikkan kata
kawan,
itu hanya fatamorgana
.
.
C.S.
Menanti walau tak pasti..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H