Di tengah gawatnya Pandemi Covid-19 di negara tersebut, Presiden Macron tiba-tiba mengeluarkan pernyataan yang cukup mengguncangkan dunia. Setelah terjadi peristiwa pemenggalan seorang guru sejarah Prancis yang dilakukan oleh seorang ekstremis asal Chechnya yang diduga tidak terima karena guru tersebut menghina Nabi Muhammad,Â
Macron mengeluarkan statement yang mengatakan bahwa "Islam itu adalah agama teroris". Statement tersebut segera memancing kemarahan besar di negara-negara muslim di dunia termasuk Indonesia.Â
Seruan untuk memboikot produk Prancis dan demonstrasi besar-besaran di depan Kedubes Prancis segera terjadi, pernyataan tersebut semakin menambah panjang krisis negara Prancis setelah Gerakan demonstrasi besar-besaran dan Pandemi Covid-19. Beberapa tahun sebelumnya, Prancis juga menghadapi berbagai serangan teroris yang dilakukan oleh ekstremis ISIS yang melancarkan aksinya di ibukota Paris sebanyak 2 kali.Â
Oleh karena itu, di tengah krisis yang parah, sepakbola mungkin menjadi satu-satunya harapan bagi Prancis untuk menjadi penghibur dan penyemangat bagi seluruh rakyat Prancis di tengah krisis dan kesulitan yang menimpa negara mereka. Oleh karena itu ketika Prancis harus tersingkir di babak 16 besar Euro 2020 (2021), mungkin awan mendung akan semakin besar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H