Mohon tunggu...
Christopher lesmana
Christopher lesmana Mohon Tunggu... Atlet - Blogger

Christopherlesmana97@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yucatan : Benteng Terakhir Peradaban Suku Maya di Meksiko

25 September 2020   03:00 Diperbarui: 25 September 2020   09:37 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                       Sumber : nationalgeographic

                                           

file-20190517-69199-mflwcf-5f6cf818097f367950676894.jpg
file-20190517-69199-mflwcf-5f6cf818097f367950676894.jpg
                          Ukiran ala Suku Maya

                             Sumber : wikipedia

  Yucatan adalah salah satu wilayah yang menjadi wilayah pelestarian UNESCO karena di wilayah tersebut banyak sekali arsitektur dan objek peninggalan serta warisan suku Maya yang memiliki nilai estetika dan nilai sejarah yang luar biasa seperti Chichen Itza, Uxmal, Dzibilchaltun, Ek Balam, dan Kabah ( bukan di Arab Saudi), yang semuanya memiliki umur hingga 1000 tahun lamanya. Selain itu, Yucatan juga memiliki objek wisata dan cagar alam yang sangat indah seperti Dzitnup, Ik Kil, Loltun, dan Bolon-Cholol yang dipercaya juga merupakan bagian dari “ciptaan” suku Maya  Inilah yang menjadi suatu kesempatan dan keuntungan tersendiri bagi suku Maya untuk bisa mempertahankan identitas dan harga diri mereka yang sebenarnya di tengah diskriminasi dan perlakuan rasialis yang dialami oleh seluruh penduduk asli Meksiko. Hampir seluruh suku asli Meksiko seperti suku Maya itu sendiri mengalami suatu tingkat kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan yang sangat rendah dan banyak juga yang terpaksa menjadi “gelandangan jalanan” atau ‘pengamen” untuk bertahan hidup. 

                                         

socialjusticesolutionsorg-1-768x512-5f6cf3d0d541df240a3ec9a2.jpg
socialjusticesolutionsorg-1-768x512-5f6cf3d0d541df240a3ec9a2.jpg
                   Keluarga Suku Maya di Yucatan

                           Sumber : impakter.com

                       

discover-the-yucatan-and-the-mayan-world-progreso-yucatan-mexico-1-5f6cf451097f362a807b6982.jpg
discover-the-yucatan-and-the-mayan-world-progreso-yucatan-mexico-1-5f6cf451097f362a807b6982.jpg
                         Anak Sekolah Suku Maya

                    Sumber : carnival.co.uk

    Kepercayaan asli yang dianut oleh suku Maya adalah suatu keyakinan bahwa prinsip ‘Ketuhanan” itu hidup dalam suatu bentuk alam semesta (Nature) seperti mereka meyakini bahwa terdapat dewa matahari, dewa jagung dan Kinih Ahous.. Selain itu, mereka juga menentukan keberuntungan dan nasib berdasarkan perhitungan astrologi dan mereka juga melakukan ritual/persembahan kepada para dewa di dalam “piramid” yang mereka bangun. Kepercayaan dan tradisi yang dianut oleh suku Maya ini sangat mirip sekali dengan apa yang dilakukan oleh bangsa Mesir kuno. Hanya saja jika dulu mereka mempersembahkan “manusia” sebagai persembahakan kepada dewa, maka sekarang mereka menjadikan hewan-hewan ternak dan buah-buahan sebagai suatu “persembahan” untuk dewa yang mereka percayai. Mayoritas penduduk asli suku Maya bekerja sebagai petani dan di setiap kebun dan lahan panen, mereka selalu menciptakan suatu “lambang” yang terbuat dari susunan kayu sebagai simbol dari keberadaan dewa jagung, dimana setiap paginya mereka selalu memberikan persembahan “sesajen” berupa air dan racikan serbuk tertentu sembari membaca doa dalam bahasa Maya dengan harapan supaya hasil panen mereka melimpah.

                                            

fire-ceremony-materials-by-gg-5f6cf688097f361a80215422.jpeg
fire-ceremony-materials-by-gg-5f6cf688097f361a80215422.jpeg
            Ritual Suku Maya untuk Dewa Matahari

                   Sumber : sayyesswithjess.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun