Mohon tunggu...
Chrestella Aurora Rambu
Chrestella Aurora Rambu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Hi there I'm Aurora but you can call me Rora! I'm a student at University Atma Jaya Yogyakarta, majoring in Communication Science.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Kolonialisme Elektronik: "Black Lives Matter" yang Mengubah Pandangan Dunia

7 September 2020   09:40 Diperbarui: 20 November 2020   23:42 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut dilakukan untuk mengundang masyarakat untuk lebih perhatian kepada isu rasismenya yang ada di Amerika ini. Disatu sisi juga pengikut Selena juga bukan hanya dari  Amerika saja, tetapi dari seluruh dunia. Platfom tersebut membuat para pengikutnya yang dari beda negara menjadi mengerti mengenai masalah rasisme yang masih tinggi melalui gerakan Black Lives Matter.

Kasus tersebut dapat kita kaitkan dengan salah satu teori yaitu Teori Kolonialisme Elektronik. Dalam buku McPhail yang berjudul Global Communication: Theories, Stakeholders and Trends , kita membahas bagaimana sebuah media global dapat mempengaruhi orang dalam melihat, kemudian berpikir dan juga bertindak. Tujuan dari  teori  adalah bagaimana media dapat memengaruhi pemikiran konsumennya.

 Kita bisa lihat dari kasus ini menjadi viral setelah viralnya video tersebut dan kemudian banyak media yang memberitakannya lewat berita seperti di  televisi dan surat kabar dan akhirnya masyarakat mengetahui mengenai isu tersebut dan semua orang menjadi lebih memperhatikan kasus rasisme ini dan juga disatu sisi mengubah cara pandang mereka tentang isu ini. 

Tindakan yang mereka ambil adalah mereka saling mendukung gerakan #BlackLivesMatter dengan ikut turun ke jalanan bersama-sama membela hak orang Afrika Amerika. Bukan hanya orang kulit hitam yang ikut berdemonstrasi, tetapi orang kulit putih juga ikut bersama-sama dalam gerakan ini sebagai bentuk mendukung dan membela hak orang kulit hitam. Dan juga peran media yang semakin meluas, karena dapat memengaruhi persepsi dan nilai akan suatu hal. Media juga menjadi suatu hal yang dapat kita serap dalam pikiran kita sehingga dapat mempegaruhi bagaimana kita bertingkah bahkan berbicara.

Teori juga mengatakan bahwa media massa dapat memengaruhi pikiran audiensnya tanpa memperhatikan geografi.  Hal tersebut dapat kita lihat dari gerakan ini dapat mengubah pandangan orang-orang yang berada di negara yang berbeda seperti yang tadi sudah dibahas. Seperti di Belanda, Inggris, dan masih banyak negara lain yang mendukung gerakan tersebut

Sumber :

McPhail, T. L. (2014). Global Communication: Theories, Stakeholders, and Trends. (Fourth Edition). John Wiley & Sons, Inc.

Utomo, Ardi Priyatno. (2020, 4 Juni). Kronologi Kematian George Floyd Setelah Ditindih Derek Chauvin.  Diakses dari sini.

CNN Indonesia. (2020. 7 Juni). Selena Gomez hingga Lady Gaga Promosi Aktivis Kulit Hitam. Diakses dari sini

Tempo.co. (2020, 9 Juli). Derek Chauvin Tetap Tindih Leher George Floyd Meski Sekarat. Diakses dari sini

Aljazeera.com. (2020, 9 Juni). A timeline of the George Floyd and anti-police brutality protests. Diakses dari sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun