Rasyid Baswedan, yaitu ayah dari Anies Baswedan. Saat mahasiswa tersebut pamitan akan pulang, Pak Rasyid membuka lacinya dan mengeluarkan amplop coklat dengan kop Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII).
Alkisah ketika mas Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta, datanglah seseorang yang mengaku seniornya. Yang bersangkutan bercerita bahwa dahulu saat mahasiswa kalau sedang kekurangan uang maka akan ke kantor pakPak Rasyid akan mengeluarkan uang tersebut dari amplop dan membagikannya, sembari berpesan, ini uang rapat, bagi-bagi rejeki.
pak Rasyid Baswedan berprofesi sebagai akademisi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan juga pernah menjabat sebagai Wakil Rektor periode 1990-1993. Pak Rasyid tentu sering mengikuti rapat-rapat dan biasanya dapat amplop seusai rapat dan tidak menggunakan uang tersebut melainkan dibagi-bagi buat orang lain, biasanya Mahasiswa.
Sebagaimana diketahui umum bahwaYuk Baca artikel-artikelku yang lain di sini... :
Ini Makna Filosofis di Balik Kafe Pedjuang
Awal Kenal Anies, Simpati Karena Rendah Hati
Merdeka! Pahlawan Hakikatnya adalah Relawan
Sanad Keilmuan Anies, dari Pabelan hingga Tebuireng
Ini Bukanlah Wisata Bencana tapi Ladang Kebaikan untuk Saling Bantu Sesama
Mendengar cerita tersebut mas Anies menambahi, bahwa ayahnya juga tidak memakan nasi kotak konsumsi rapat di lokasi rapat. Beliau selalu membawa konsumsi rapat ke rumah. Sehingga serumah tahu kalau ada nasi kotak di rumah, itu adalah nasi konsumi dari rapat yang dibawa Pak Rosyid ke rumah.
Bagi mas Anies Baswedan, figur Pak Rasyid merupakan sosok yang stabil dan tegas, sebagai seorang ayah Pak Rasyid selalu menjaga semangat anak-anaknya untuk terus berjuang dan tetap teguh walau ada hantaman.
“Kalau mau bebas hantaman ya duduk-duduk santai aja di rumah, kalau berjuang maka tantangan dan hantaman adalah kenormalan,”.
Pak Rosyid selalu berpesan pada anak-anaknya, apabila ingin berjuang menjadi apapun yang anaknya inginkan, maka tantangan dan hantaman yang akan dihadapi pun semakin banyak. Hal tersebut merupakan hal yang normal. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H