Alkisah ketika mas Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta, datanglah seseorang yang mengaku seniornya. Yang bersangkutan bercerita bahwa dahulu saat mahasiswa kalau sedang kekurangan uang maka akan ke kantor pak Rasyid Baswedan, yaitu ayah dari Anies Baswedan. Saat mahasiswa tersebut pamitan akan pulang, Pak Rasyid membuka lacinya dan mengeluarkan amplop coklat dengan kop Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII).
Pak Rasyid akan mengeluarkan uang tersebut dari amplop dan membagikannya, sembari berpesan, ini uang rapat, bagi-bagi rejeki.
Yuk Baca artikel-artikelku yang lain di sini... :
Ini Makna Filosofis di Balik Kafe Pedjuang
Awal Kenal Anies, Simpati Karena Rendah Hati
Merdeka! Pahlawan Hakikatnya adalah Relawan
Sanad Keilmuan Anies, dari Pabelan hingga Tebuireng
Ini Bukanlah Wisata Bencana tapi Ladang Kebaikan untuk Saling Bantu Sesama
Mendengar cerita tersebut mas Anies menambahi, bahwa ayahnya juga tidak memakan nasi kotak konsumsi rapat di lokasi rapat. Beliau selalu membawa konsumsi rapat ke rumah. Sehingga serumah tahu kalau ada nasi kotak di rumah, itu adalah nasi konsumi dari rapat yang dibawa Pak Rosyid ke rumah.
Bagi mas Anies Baswedan, figur Pak Rasyid merupakan sosok yang stabil dan tegas, sebagai seorang ayah Pak Rasyid selalu menjaga semangat anak-anaknya untuk terus berjuang dan tetap teguh walau ada hantaman.
“Kalau mau bebas hantaman ya duduk-duduk santai aja di rumah, kalau berjuang maka tantangan dan hantaman adalah kenormalan,”.
Pak Rosyid selalu berpesan pada anak-anaknya, apabila ingin berjuang menjadi apapun yang anaknya inginkan, maka tantangan dan hantaman yang akan dihadapi pun semakin banyak. Hal tersebut merupakan hal yang normal. []
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI