Muncul Budi Oetomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, hingga puncaknya Proklamasi 17 Agustus 1945. Apa yang sekarang kita sebut sebagai pahlawan, pada hakikatnya adalah para Relawan.Â
Mereka tak pernah menyebut dirinya sebagai pahlawan. Mereka menyebut dirinya pejuang, relawan yang memperjuangkan kemeredekaan Indonesia. Kitalah yang kemudian memberinya gelar sebagai Pahlawan. Pahlawan hakikatnya berasal Relawan. Relawan adalah pejuang.
Pun pasca kemerdekaan, momentum-momentum perubahan juga selalu dipelopori kaum muda. Sebut saja perubahan kepemimpinan dari Orde Lama ke Orde Baru, peristiwa tumbangnya Orde Baru digantikan Orde Reformasi 1998, semuanya dimotori oleh kaum muda.Â
Indonesia patut bersyukur karena selalu dikarunia generasi muda pada tiap zamannya. Anak muda memang miskin pengalaman, tetapi dengannya justru memiliki keberanian.
Di usianya yang ke-77 mari kita refleksi kembali momentum kemerdekaan Indonesia. Indonesia merdeka bukan sekedar mau membebaskan diri dari belenggu kolonialisme.Â
Indonesia merdeka karena memiliki cita-cita, yaitu: melindungi segenap jiwa dan rakyat Indonesia, mensejahterakan dan mendidik anak-anak bangsa, dan ikut terlibat dalam menciptakan perdamaian dunia. Di Pundak kaum muda, cita-cita kemerdekaan ini musti diemban dan diperjuangkan. Pejuang bukan? HADAPI!
Jakarta, 17 Agustus 2022
M Chozin Amirullah, Ketua Gerakan Turuntangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H