Suku Baduy terbagi menjadi dua bagian, Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam lebih tertutup dan masih benar-benar menjalankan tradisi tidak menggunakan perangkat modern seperti peralatan dari listrik, kendaraan bermotor dan sebagainya. Mereka hidup menyatu dengan alam. Biasanya disimbolkan dengan pakaian adat dominan warna putih yang mereka kenakan.
Sementara Baduy Luar lebih terbuka, mereka berinteraksi dengan dunia luar dan masih relatif fleksibel dengan penggunaan perangkat-perangkat modern. Berbeda dengan Baduy dalam yang pakaiannya serba putih, Baduy Luar dicirikan dengan pakaian serba hitam.
Kampung Baduy Luar Kanekes itulah yang menjadi kampung wisata. Mereka bahkan memanfaatkan kedatangan wisatawan tersebut untuk memperoleh keuntungan ekonomi dengan menjual souvenir khas Baduy untuk para pengunjung.
Agama orang Baduy sering disebut sebagai Sunda Wiwitan, yaitu keyakinan animisme yang sudah diwariskan sejak zaman Sunda pra-modern. Namun demikian agama Islam turut mewarnai system keyakinan dan budaya Baduy. Hal itu terlihat dari cara mereka memberikan nama-nama untuk anak-anaknya yang masih mengadopsi nama-nama Islam. Bagaimanapun masyarakat Lebak pada umumnya yang mengelilingi mereka mayoritas adalah Muslim, sehingga pasti turut mewarnai budaya suku Baduy.
Satu hal yang saya garis bawahi, masyarakat Baduy sangat peduli dengan kelestarian alam. Dalam memanfaatkan alam, masyarakat Baduy sangat memikirkan kelangsunganya. Mereka tak mau rakus mengekplotasi sumberdaya alam untuk kemakmuran sesaat. Mereka lebih suka mengambil secukupnya sesuai dengan kebutuhan dari pada mengambil berlebih.
Dengan alam yang subur dan hujan melimpah, pertanian mereka sebenarnya bisa panen dua atau beberapa kali dalam satu tahun, akan tetapi mereka lebih memilih panen satu kali dalam satu tahun supaya ada kesempatan bagi alam untuk recovery dan menghemat sumberdaya.
Kepada anak-anakku aku pesankan: "Belajarlah dari Suku Baduy! jika belum mampu menjaga alam yang luas, setidaknya jagalah lingkungan terdekat yang kita tempati." []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H