Kebetulan mobil yang saya tumpangi sampai 30 menit lebih awal dari mobil Jokowi, sehingga saya bisa memantau situasi psikologi masyarakat dan pedagang pasar yang sejak tadi sore menunggu Jokowi. Masyarakat memang terlihat sangat antusias menunggu kedatangan Jokowi. Meski terlihat wajah-wajah kelelahan diantara mereka, tetapi tak terdengar keluh kesah. Keinginan untuk mertemu dan bersalaman langsung dengan Jokowi memupuskan segala kepenatan mereka menunggu berjam-jam.
Konsentrasi masyarakat dan pedagang terkonsentrasi di pintu masuk pasar. Setiap kali ada mobil datang selalu di speaker ada teriakan "tolong buka jalur - tolong buka jalur". Begitu ada mobil yang masuk mereka langsung kerubutin, kalau-kalau itu adalah mobil yang dinaiki Jokowi. Termasuk mobil yang saya tumpangi, begitu masuk ke pintu gerbang, masyarakat langsung mengerubuti. Tampak wajah kecewa mereka begitu jendela kubuka dan ternyata isinya saya, Â bukan Jokowi. Haaa...
Demikian terjadi pada setiap mobil yang masuk. Beberapa kali mereka kecele, mengikuti mobil tersebut tetapi ternyata bukan mobil Jokowi. Tetapi mereka tidak pernah menyerah, begitu mobil yang diikuti bukan mobil Jokowi, mereka langsung kembali lagi ke arah pintu masuk dan menunggu lagi. Begitu berulang-ulang mereka lakukan.
Mobil yang kami tumpangi memang tidak ada beda dengan mobil Jokowi. Selama sebulan penuh kampanye, kami semuanya menggunakan standar mobil yang sama, Kijang Innova. Tak terkecuali Jokowi. Sehingga dalam iring-iringan mobil kampanye kami, masyarakat tidak cukup bisa membedakan mana yang mobil Jokowi dan mana yang mobil tim-nya Jokowi.
Barulah sekitar pukul 8, Jokowi sampai di depan pasar, Jokowi langsung turun dan disambut oleh kerumunan massa. Mereka yang sudah berjam-jam menunggu kedatangan Jokowi langsung menyerbu dan mengarak Jokowi masuk ke dalam pasar. Saking padatnya massa, saya saksikan Jokowi sampai kesulitan untuk berjalan. Ia hanya mengalir mengikuti arus manusia yang berdesakan, mebawanya ke dalam pasar terbesar se-Bekasi tersebut.
Alunan suara nyanyian dangdut Jokowi mengiringi kerumunan massa. "Jokowi-jokowi orang yang sederhana, Jojowi-jokowi terkenal sedunia. Jokowi-jokowi harapan Indonesia, Jokowi-jokowi jujur dan sederhana....". Begitu sebagian bait lagu dandhut Jokowi yang dinyanyikan oleh artis dangut Linda Moy-Moy tersebut [http://youtu.be/bnIpuIqCnGs].
Melewati jalan di dalam pasar yang becek berlumpur karena habis hujan, Jokowi terbawa arus massa yang mengarahkannya menuju panggung yang sudah di persiapkan di ujung belakang pasar. Kami pun kesulitan mengikuti Jokowi dari dekat. Jokowi seperti terlepas dari tim dan menyatu dengan para pedagang pasar. Dalam situasi seperti itu segala kemungkinan bisa terjadi. Jikalah ada yang berniat jahat, tentulah bisa dengan mudah mencilakai Jokowi karena tim keamanan sendiri terkalahkan oleh banyaknya kerumunan massa yang ingin bersalaman dengan Jokowi.
Tapi itulah Jokowi, kunjungan ke pasar tradisional adalah bagian dari 'trademark' blusukannya. Itu adalah perwujudan dari komitmennya pada ekonomi rakyat. Sebagaimana selalu diulang-ulang oleh Jokowi, tekadnya adalah untuk menjadikan pasar tradisional tidak kalah dengan mal-mal. Ia selalu berpesan, agar pasar tradisional bisa dikelola dengan manajemen modern sehingga menarik dan nyaman bagi semua kalangan.
Menelusuri gang-gang di dalam pasar yang becek, beberapa menit kemudian, Jokowi sudah sampai di panggung yang sudah disiapkan. Nampak anggota DPR-RI terpilih Rieke Dyah Pitaloka sudah stanby di lokasi menyambut kedatangan Jokowi. Di atas panggung, Jokowi sendiri tidak melakukan orasi karena waktu kampanye sudah lewat. Pesan-pesan tertulis Jokowi disampaikan oleh pemeran Oneng dalam serial sinetron Bajaj Bajuri tersebut.
Video Jokowi di Pasar Cibitung Bekasi
Monumen Rengasdengklok