Mohon tunggu...
chosnalia chotijah
chosnalia chotijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Sikap ekonom Muslim terhadap penggunaan uang non-tunai dan biaya admin dalam belanja online

9 Desember 2024   16:33 Diperbarui: 9 Desember 2024   16:44 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan pandangan ini , penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap ekonomi mahasiswa Muslim, khususnya di kalangan mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia, terhadap penggunaan uang non -tunai dan biaya administrasi dalam berbelanja berani . Penelitian ini juga akan mengkaji bagaimana mahasiswa mengintegrasikan prinsip - prinsip syariah, seperti keadilan, efisiensi, dan larangan riba , dalam pengambilan keputusan terkait transaksi online. Fenomena ini semakin relevan dengan meningkatnya minat berbelanja online di kalangan generasi muda, terutama terkait dengan penggunaan uang non- tunai yang menjadi sangat populer di kalangan pelajar (Ilyas, 20 ).

Sebagai konsumen modern yang hidup di era digital , pelajar cenderung memilih transaksi yang cepat dan praktis, termasuk dalam hal pembayaran non-tunai. Namun , dalam tradisi ekonomi Islam , terdapat beberapa pertimbangan etis yang harus diperhatikan, termasuk sejauh mana biaya administrasi yang dikenakan dalam transaksi tersebut sesuai dengan prinsip -prinsip Islam. Dalam hal ini , prinsip efisiensi yang diharapkan dari penggunaan uang non -tunai harus seimbang dengan pemahaman yang baik tentang batasan-batasan yang diatur dalam syariat Islam untuk mencegah adanya tindakan yang tidak adil atau merugikan pihak lain.

Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ini, sikap ekonom Muslim terhadap biaya administrasi dalam berbelanja secara berani mencerminkan upaya untuk mencapai keseimbangan antara efisiensi transaksi dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, kebijaksanaan dan tanggung jawab konsumen menjadi sangat penting untuk menghindari praktik konsumsi yang tidak sehat, seperti pengeluaran yang berlebihan atau pemborosan, yang bertentangan dengan prinsip Islam mengenai pengelolaan keuangan yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana mahasiswa Muslim, khususnya di kalangan mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia, menilai dan mengelola biaya administrasi dalam berbelanja berani, serta bagaimana mereka menyeimbangkan antara kemudahan bertransaksi dan etika ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun