Mohon tunggu...
Muhamad Nurcholis
Muhamad Nurcholis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terus mencari

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jogja, Stadion "San Siro" dan Mitos Prambanan Bikin Putus dengan Pacar

19 Desember 2019   16:24 Diperbarui: 19 Desember 2019   16:40 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Prambanan, Jogja

"Untung saya mengajak Tari tidak dalam hubungan pacaran. Jadi hubungan kami saat itu  bukan sebuah syarat untuk datangnya mitos yang akan memisahkan kami. Hehe," bisik saya dalam hati.

Apa benar ya mitos tadi? Mungkin ada pembaca tulisan ini yang punya cerita sebaliknya atau cerita yang "mendukung" mitos ini?

Akhir Perjalanan
Setelah puas menikmati keindahan Candi Prambanan, saya merasa lapar. Untungnya, cukup mudah menemukan warung kuliner di sekitar tempat wisata ini.

Di tempat wisata ini, warung kulinernya telah ditata sedemikian rupa. Tak ada warung makan di wilayah bangunan Candi. Kita bisa makan di warung-warung yang tersedia di bagian pintu keluar.

Di sekitar candi tersedia warung makan  gudeg, bakso, mie ayam dan banyak lagi lainnya. Namun kalau cuma saya yang makan dan membiarkan Tari tak makan, ya gak ada maknanya lah makan itu.

Saya sudah berkali-kali menawarinya, tapi dia tetap tidak mau. Memang pas dalam perjalanan berangkat Tari mengatakan bahwa dia telah makan di rumah. Tapi kan pas saya ajak makan udah sore, masa belum lapar lagi? Tapi ya sudahlah, tak elok juga memaksakan kehendaknya.

Perjalanan Pulang
Setelah berjalan kesana kemari mengelilingi Candi Prambanan, karena waktu pun sudah cukup sore, akhirnya kami menyudahi perjalanan menikmati bangunan itu. Sekitar jam setengah empat sore kami telah keluar dari pintu Candi.

Pandangan saya masih mengarah ke kemegahan Candi sesaat sebelum mobil jemputan datang. Sebuah pandangan yang belum berakhir, karena mata ini masih berharap akan melihat bangunan itu kembali.
Akhirnya, raga yang lelah dapat kembali santai di dalam mobil yang mengantar kami kembali ke penginapan masing-masing.

Keindahan Jogja, antara Mimpi dan Nyata
Kereta yang saya pakai untuk ke Jakarta berangkat sekitar jam 7 malam dan akan sampai di Jakarta pukul tiga pagi.

Jam setengah 6 sore saya telah keluar dari penginapan. Karena jarak untuk ke stasiun hanya memerlukan waktu 15 menit, masih ada waktu buat makan dulu di warung sekitar stasiun.

Setelah makan dan salat mahrib, saya segera mencetak tiket kereta dan langsung menuju kereta. Hanya sekitar 5 menit duduk, kereta langsung memulai perjalanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun