Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Memalukan, Klopp Out! FSG Out!

19 Agustus 2023   21:15 Diperbarui: 19 Agustus 2023   21:25 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: terasjabar.id

Aku benci Liverpool karena klub ini meremukkan hatiku lebih daripada yang pernah dilakukan wanita. Aku benci diriku sendiri karena tidak pernah mampu berpaling dari klub ini, lebih daripada yang pernah kulakukan pada wanita. YNWA! You Never Walk Alone!

Memalukan adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan para penggemar Liverpool saat ini. Sebagian penggemar mengungkapkan perasaan hatinya sambil berteriak, "b-djingan t-lol!"

Betapa tidak, Liverpool mempermalukan diri mereka sendiri dalam kasus transfer Moises Caciedo dan Romeo Lavia.

Jadi begini ceritanya bro and sis,

Musim lalu penampilan Liverpool remuk-redam dalam duka nestapa. Ditengarai ini disebabkan oleh ambruknya penampilan lini Tengah Liverpool. Duet Henderson-Fabinho yang selama ini menjadi "penjaga roh institusi Liverpool" itu tampil rungkad. Akibatnya sepanjang musim kemarin Liverpool harus menderita.

Ini memang kesalahan Klopp karena Liverpool tidak punya pemain pengganti yang sepadan dengan duet tersebut. Klopp sendiri selalu memakai skema tiga gelandang. Fabinho sebagai gelandang bertahan, Henderson gelandang penyeimbang dan satu lagi gelandang serang yang diisi bergantian oleh Keita, Chamberlain, Curtis Jones, Harvey Elliott atau Fabio Carvalho.

Pelapis Henderson adalah Thiago Alcantara atau James Milner. Sedangkan pelapis Fabinho adalah Henderson atau Stefan Bajcetic. Namun pada dasarnya, peran Henderson-Fabinho sangat krusial dan tak tergantikan. Untuk jangka pendek mungkin tidak begitu terasa. Namun ketika penampilan Henderson-Fabinho jelek atau ketika mereka cedera maka posisi Liverpool di klasemen langsung anjlok.

Akhir musim kemarin lah Klopp baru sadar kalau ia membutuhkan sosok-sosok gelandang baru yang lebih bertenaga. Apalagi kontrak Keita, Milner, Firmino dan Chamberlain pun sudah habis, walaupun Klopp masih berharap mereka ini masih mau bertahan untuk satu tahun lagi.

Moises Caciedo adalah "target panas" klub-klub top EPL dan Eropa. Gelandang bertahan Brighton ini memang tampil ciamik sepanjang musim lalu. Ia pun bisa tampil apik ketika menempati posisi fullback kanan ataupun gelandang kanan.

Bersama Alexis Mac Allister, Caicedo menjadi salah satu double pivot terbaik di Liga Inggris. Jadi sejak awal pun Klopp sudah jatuh cinta kepada Caicedo dan Allister.

Bukan Liverpool namanya "kalau tidak maju-mundur." Ini terkait sifat John W Henry (pemilik Liverpool) yang terkenal medit. Awalnya Brighton membanderol pasangan ini seharga 100 juta Euro.

Liverpool jelas tertarik (karena memang mampu) tapi malu-malu kucing, karena hanya ingin membeli salah satu dari mereka saja, terutama pada sosok Caicedo (yang lebih murah)

Pertimbangan Liverpool tentunya karena merasa duet Henderson-Fabinho masih bisa diharapkan. Apalagi penampilan Henderson di akhir-akhir musim semakin membaik. Hanya saja beliau ini tidak lagi mampu bermain konsisten selama 90 menit penuh. Sedangkan untuk Fabinho rasanya sulit untuk bisa kembali seperti penampilannya dulu, tapi masih oke untuk menjadi pemain pelapis.

Rumornya harga Mac Allister tak kurang dari 60 juta Pound. Maklum beliau adalah bintang Piala Dunia 2022 lalu. Namun Liverpool berhasil memboyongnya dengan mahar sebesar 35 juta Pound! Lah, kok bisa?

Dasar rezeki anak soleh. Menjelang Pildun 2022, Mac Allister yang dikontrak Brighton sejak 2019 lalu kemudian memperpanjang kontrak hingga tahun 2025 plus opsi perpanjangan satu tahun dan klausal rilis sebesar 35 juta Pounds!

"Nampaknya Brighton kurang cermat sodara-sodara. Bola di kaki De Zerbi berhasil direbut Klopp, lalu diumpan kepada Mo salah. Bola dibelai sebentar, lalu Salah memberi umpan manja kepada Jota, kiper mencoba maju, tapi Jota memberi umpan membelah kuaci pada Diaz, dan jeprettt, gooooool!"

Liverpool lalu buru-buru mengaktifkan klausal rilis ini, dan Brrighton seketika mati gaya karena kehilangan rezeki anak soleh. Tidak ada yang pernah menyangka kalau Mac Allister akan bisa mengangkat tropi Piala Dunia!

Kalau "Mac Allister adalah Mercy maka Caicedo adalah BMW." Kini harga Caicedo pun sudah naik menjadi 60 juta Pound. Liverpool menganggap harga itu terlalu mahal, lalu berpaling kepada Romeo Lavia.

Pemilik Lavia adalah Southampton, klub yang terdegradasi, turun kasta ke Divisi Championship. Dalam benak Liverpool, klub yang turun kasta tentunya lagi BU (Butuh Uang) karena kehilangan pendapatan "Hak siar televisi" dari Premiere League. Lagi pula pemain bagus pasti tidak sudi bermain di Championship.

Liverpool lalu menawar 35 juta Pound untuk Lavia. Southampton menolak karena banderol Lavia sebelumnya sudah dipatok 50 juta Pound. Liverpool lalu mengajukan penawaran kedua sebesar 40 juta Pound. Ini sebenarnya agak aneh. Bukan agak, tapi aneh pakai banget!

Liverpool bukan klub kere, karena uangnya pun banyak. Ini sebenarnya serius atau tidak sih, karena Liverpool menawar Lavia seperti menawar sepatu di Taman Puring. Lavia jelas tersinggung.

Ibarat kata, si abang berkata kepada sang gebetan dari balik pagar, "Bukit kan kudaki, laut pun akan kuseberangi, badai pun akan kutempuh agar bisa dekat kepadamu dek."

"Trus napa malam minggu kemaren abang gak datang?" tanya si gebetan

"Gerimis dek. pala abang suka pening kalo kena gerimis..." hahaha

Lalu terjadilah tragedi itu. Liverpool kemudian kehilangan kaptennya ketika Henderson hijrah ke padang pasir. "wani piro" rupanya bukan hanya ada di balik bilik TPS. Hendo segera "umroh" ketika diberi gaji sebesar Rp 13,6 miliar per pekan oleh klub Al Ettifaq! Fabinho pun kemudian menyusul hijrah ke Tanah Suci.

Musim ini Liverpool kehilangan Keita, Milner, Firmino, Chamberlain, Fabinho, Henderson dan Fabio Carvalho.

Saat ini Thiago Alcantara dan Stefan Bajcetic sedang cedera. Praktis lini Tengah hanya berisi Curtis Jones, Harvey Elliott, Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai. Entah kenapa pula Carvalho harus dipinjamkan ke RB Leipzig!

Kini Liverpool panik sepanik-paniknya! Apalagi kini Chelsea datang mendekati Lavia. Sebal melihat Chelsea, Liverpool pun kembali mendekati Caicedo yang kebetulan sedang diincar Chelsea!

Balas dendam Liverpool terhadap Chelsea ini kemudian dimanfaatkan Brighton. Harga Caicedo yang tadinya 60 juta Pound, kini melambung menjadi 100 juta Pound! Gilanya, Liverpool pun kemudian menawarkan harga 110 juta Pound kepada Brighton, yang dengan suka cita menerimanya!

Namun Caicedo menolaknya, karena ia sebelumnya sudah punya kesepakatan pribadi dengan Chelsea. Rupanya Caicedo ini, "Badan Rambo Hati Rinto." Akhirnya Caicedo melabuh ke Chelsea, Hiks..

"Lepas dari mulut harimau, masuk kedalam mulut buaya. Setelah Caicedo masuk mulut harimau, maka Liverpool kemudian datang membawa mahar sebesar 60 juta Pound agar Lavia terbebas dari mulut buaya!"

Kecewa dengan cara Liverpool menghargainya, Lavia kemudian justru memilih Chelsea yang datang membawa mahar sebesar 53 juta Pound, hehehe.

Jantung penggemar Liverpool seketika copot! Badan remuk, tulang-tulang pun bengkok. Ibarat kata, baru saja mengisi token listrik, eh tiba-tiba gardu listrik di depan rumah meledak. Lalu katanya petugas PLO esok hari baru datang untuk memperbaiki trafo di gardu tersebut. Alakazam! Gigi geraham seketika rontok!

***

Dalam kasus Romeo Lavia, Southampton sejak semula telah menetapkan banderolnya sebesar 50 juta Pound pas! Kalau Klopp memang sudah merasa klop, yah seharusnya kan tinggal bayar saja, tidak perlu harus menawar lagi. Gilanya, ketika Liverpool kemudian "menawar" 60 juta Pound, transaksi itu batal terjadi karena ada yang menawar Lavia seharga hanya 53 juta Pound saja! Ini adalah "ke-malu-an" penggemar Liverpool yang pertama.

"Ke-malu-an" penggemar Liverpool yang kedua adalah, banderol Caicedo semula adalah 60 juta Pound. Kalau Liverpool tidak bertindak seperti b-djingan t-lol, maka mereka bisa mendapatkan double pivot Brighton ini dengan mahar sebesar 95 juta Pound saja. Namun karena manajemen Liverpool memang benar-benar b-djingan, maka dengan membawa mahar sebesar 110 juta Pound pun, mereka tidak bisa mendapatkan sesuatu! B-djingan, b-djingan, b-djingan!

Setelah gagal mendapatkan Caciedo dan Lavia, Liverpool kemudian beralih ke Wataru Endo, gelandang bertahan Stuttgart dan Timnas Jepang. Endo yang dibeli dengan mahar 18 juta Euro, disebut-sebut sebagai panic buying. Apalagi Endo yang tingginya cuma 175 cm itu pun sudah berusia 30 tahun. Dan jangan lupa, tempo permainan di Liga Inggris lebih cepat bila dibandingakan dengan Liga Jerman. Untuk posisi gelandang bertahan ataupun bek Tengah, tinggi Endo memang kurang mumpuni, terutama untuk menghalau bola-bola atas.

Apa pun itu, Liverpool selalu lebih besar dari pada pemain-pemain dan manajernya. Tidak perlu meratapi kehilangan Caciedo dan Lavia, karena mereka pun memang tak mau bergabung dengan Liverpool. Apalagi dalam pandangan penulis harga mereka ini pun sudah kemahalan untuk kemampuan mereka.

Lalu bagaimana dengan Endo? Melihat umur dan "harganya," Endo adalah solusi jangka pendek. Namun penulis yakin Endo, seperti halnya dengan para "Samurai Biru" lainnya itu, punya etos kerja yang baik.

Sebagai "gelandang pengangkut air" Liverpool tentunya bisa berharap kepadanya. Penulis bukanlah penggemar Liga Jerman, sehingga tidak mengikuti perkembangan Endo di Stuttgart. Namun tentunya masih ada yang mengingat penampilan impresif Jepang di Piala Dunia kemarin.

Kabar terbaru, Liverpool kini "serius" mengincar Ryan Gravenberch dari Bayern Munchen. Mantan anak buah Ten Hag di Ajax ini kebetulan berstatus pengangguran di Munchen. Namun Ryan lebih tertarik bergabung dengan MU, "tim sebelah" Liverpool tersebut karena ingin bereuni dengan Ten Hag.

Munchen sendiri membanderoli Ryan sebesar 40 juta Euro. Konon Liverpool sudah mengajukan tawaran sebesar 20 juta Euro, sebagai tes ombak.

Duh Gusti, semoga ini tidak menjadi "ke-malu-an" jilid tiga bagi penulis dan penggemar Liverpool di seluruh dunia...

Buat yang di hati, salam sayang selalu

Salam sepak bola, YNWA!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun