Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kisruh Stadion JIS, Memang Salah Anies! (Bagian 2)

2 Agustus 2023   07:00 Diperbarui: 2 Agustus 2023   23:09 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kontraktor merugi, itu masih wajar. Kontraktor jalan raya memiliki banyak alat berat yang nilai totalnya bisa mencapai puluhan miliar. Kalau proyek macet karena telat pembayaran dan lain sebagainya, kontraktornya bisa bangkrut. 

Dulu itu sebuah bulldozer Komatsu D65 milik perusahaan tempat penulis bekerja, hancur berkeping-keping setelah terjatuh ke dalam jurang sedalam 200 m. Untung alat berat itu diasuransikan, hehe.

Kalau konsultan bangkrut, bagaimana caranya ya? Wong aset utamanya adalah pikiran! Apakah anda butuh sebuah bulldozer seharga US $ 150 000 untuk mendesain sebuah klinik bersalin?

Apakah harus membangun sebuah sumur permanen dulu agar bisa membuat sebuah puisi berjudul "Lubang Sumur Yang Dalam?"

***

Perencanaan sebuah proyek meliputi banyak aspek. Setelah aspek legalitas dan teknis selesai, selanjutnya yang paling menentukan adalah aspek keekonomian. Tidak ada gunanya memikirkan sebuah proyek yang prestisius kalau proyek tersebut tidak ekonomis!

Nilai Keekonomian proyek itu didapat lewat sebuah feasibility study (studi kelayakan) yang mencakup besaran ekuiti, pinjaman, bunga pinjaman, pendapatan, profit, umur proyek dan sebagainya.

Secara kasat mata boleh dikatakan kalau proyek JIS ini sangat tidak layak! Biaya proyek JIS ini Rp 5 triliun. Anggap umur proyek direncanakan 20 tahun dengan bunga pinjaman 5%/tahun. Maka kewajiban JIS kira-kira Rp 10 triliun dibagi 20 tahun, sama dengan Rp 500 miliar/tahun. Itu hanya untuk biaya pengembalian pinjaman, belum termasuk biaya operasional (gaji, pemeliharaan) pajak dan lain-lain.

Apakah pebirsa yakin kalau JIS ini mampu meraup pendapatan bersih sebesar Rp 250 miliar/tahun?

Untuk membayar PBB stadion JIS saja Jakpro ini kelimpungan. Anggap saja NJOP JIS ini Rp 10 triliun. Maka PBB (secara hitungan kasar) adalah Rp 10 triliun dikali 0,5 % sama dengan Rp 50 miliar/tahun! Haha

Setahun sudah JIS berjalan. Setidaknya kewajibannya adalah Rp 500 miliar (biaya pinjaman) ditambah Rp 50 miliar (PBB) PPh dan PPN dan kewajiban lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun