Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Cawe-cawe, Bermain Dua Kaki?

2 Juli 2023   19:55 Diperbarui: 2 Juli 2023   20:20 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia malah mengutus princess merah untuk lari pagi dengan prince biru di GBK. Hahaha...

Inilah yang disebut dengan kegoblokan unfaedah dan terkesan kekanak-kanakan! "Hmm, saya ini walaupun sudah nenek-nenek tapi tetep bisa cantik lho termasuk dalam bermanuver, hehehe... Gak loetjoe mbah!

Memangnya suara PDIP saja cukup untuk memenangkan Jokowi jadi Presiden RI 2014-2024 kemarin itu?

Pastinya ada parpol dan juga Relawan Jokowi (yang berada di luar parpol) yang mendukung kemenangan pasangan Jokowi-Mahruf Amin ini.

Nah, alih-alih merangkul Relawan Jokowi plus parpol pendukung dulu agar Ganjar bisa menang dalam satu putaran, eh malah mencoba-coba selingkuh dengan si biru untuk menggertak Jokowi dan Relawan Jokowi. Hahaha...Memangnya si biru dengan si merah bisa disatukan?

Jawabnya jelas tidak! Walaupun sama-sama nasionalis, tetapi mereka ini tidak bisa dipersatukan karena faktor pepo yang suka halu, baperan dan ingin lebih berperan untuk kepentingan si putra tercinta, hehe.

Ngemeng-ngemeng, kenapa ya PDIP ini tidak pernah mengajak "Relawan Jokowi" untuk ngobrol bareng sambil ngopi untuk program pemenangan Ganjar?

Jawabnya sederhana saja bro dan sis. Itu karena relawan ini bernama "Relawan Jokowi" yang dianggap bisa melunturkan citra Nyonya Besar, padahal Jokowi ini akan purna tugas 2024 nanti, hehehe.

Dalam pandangan penulis, suara pendukung Jokowi mayoritas sebenarnya masih mendukung Ganjar. Namun suara dukungan itu telah tergerus akibat dukungan kepada Prabowo. Komposisi dukungan ini pastinya terus bergerak liar seturut dengan dinamika perpolitikan tanah air.

Hawa panas pulitik tanah air kini mulai terasa. Hal mana dapat dilihat pada pertambahan jumlah artikel pulitik di Kompasiana. Hehe.

Isu Mei 1998 dan penculikan aktivis akan sering naik tayang akibat si peserta ini tidak pernah jemu mengikuti perhelatan pilpres ini. Isu ini akan menggantikan edisi "anak PKI, ijazah palsu, asing-aseng plus Harun Masiku" yang sudah discontinued karena pesertanya sudah tidak bisa berlaga lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun