Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Catatan dari Motegi, Miller Menangkan Balapan Penuh Drama

29 September 2022   12:35 Diperbarui: 30 September 2022   03:26 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ImJack Miller, sumber: grid.id

Pebalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller membuat kejutan besar ketika berhasil memenangi seri ke-16 MotoGP Jepang di Mobility Resort Motegi. Start dari P7, pada lap ke-3 Miller kemudian berhasil mengambil alih pimpinan balapan dari tangan pebalap Pramac Ducati, Jorge Martin, dan sejak itu ia terus memimpin hingga checkered flag dikibarkan.

Hasil di MotoGP Jepang ini menjadi kemenangan pertama bagi Miller tahun ini dan menjadi yang keempat baginya selama berkarir di MotoGP. Seperti diketahui, musim depan Miller akan bergabung dengan tim Red Bull KTM. Ducati yang lebih memilih untuk menduetkan Bagnaia dengan Enea Bastianini, sebenarnya sudah menawarkan Miller ke tim Pramac Ducati.

Namun Miller lebih tertarik dengan proyek pengembangan RC16 KTM yang sedang mencoba mengejar pencapaian Ducati di MotoGP. 

Di Motegi sendiri KTM meraup kesuksesan setelah dua pebalapnya finish di lima besar. Brad Binder finish di P2 sedangkan juara MotoGP Mandalika, Miguel Oliveira finish di P5. Rahasia kesuksesan ini terletak pada pencapaian kedua pebalap di sesi kualifikasi sehari sebelumnya dan tentu saja cuaca yang mendukung.

KTM memang identik dengan kompon ban Hard yang pas dipakai pada cuaca cerah/panas. Ban Hard memang butuh waktu beberapa lap untuk mencapai temperatur ideal, tapi ia mampu "menggelinjang" hingga puluhan lap. Sebaliknya ban soft bisa ngacir selepas start, tapi akan struggle selepas pertengahan balapan. Jadi sesi kualifikasi sangat penting bagi RC16 KTM.

sumber : https:.akamaized.net
sumber : https:.akamaized.net

Karakter sirkuit yang bertipe "Stop-go" ini memang tjotjok pula dengan karakter RC16 yang ruh-nya memang berasal dari "motor penggaruk tanah" itu. Fabio Quartararo, pemimpin klasemen dan sang juara bertahan sendiri tak mampu berbuat apa-apa di sirkuit ini. Fabio sendiri hanya bisa finish di P8, dan Yamaha menjadi satu-satunya motor pengusung mesin I-4 yang finish di 12 besar.

Dua motor Suzuki terpaksa harus undur diri dari balapan terakhir di kandang mereka sendiri itu. Alex Rins terpaksa masuk pit setelah ban motornya bermasalah. Sementara GSX-RR Takuya Tsuda terbakar setelah terkena "api neraka." Hard-brake yang kemudian disusul gas-pol yang berulang-ulang kemudian membuat GSX-RR itu "lemah jiwa," dan kemudian terbakar. Beruntung marshall bisa cepat memadamkan api dan Takuya Tsuda pun akhirnya bisa sehat walafiat lahir batin.

Drama Motegi sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak sesi kualifikasi ketika Marc Marquez berhasil merebut pole position. "Astaganaga, Marquez sudah kembali dan ia akan memenangkan balapan besok!" teriak penggemar MM93 yang tidak menonton sesi kualifikasi yang berlangsung dalam suasana hujan tersebut.

Marquez adalah sang "rain-master" dan nyaman saja baginya untuk menggapai pole-sitter. Ketika melakukan hard-brake dan kemudian berbelok (terutama ke kanan) tangan kanan Marquez akan menerima beban berat akibat gaya perlekatan ban motor dengan aspal. Padahal Marquez baru saja melakukan operasi pada tangan kanannya, dan proses penyembuhannya pun masih berlangsung.

Sirkuit yang basah tentunya mengurangi traksi ban (otomatis beban pada tangan juga berkurang) karena kecepatan motor pastinya lebih rendah bila dibandingkan dengan kecepatan motor pada sirkuit kering. Namun Marquez sadar kalau balapan besok harinya bisa saja berlangsung dalam cuaca cerah, dan ia pun kehilangan keunggulannya itu. Itulah sebabnya ia tidak memberi target tertentu, hanya berharap agar bisa menyelesaikan balapan tanpa masalah.

Hadirnya Marquez di Motegi memang langsung memberi warna tersendiri. Rekan setimnya di Honda pun langsung termotivasi. Sejak meraih podium P3 di seri pertama MotoGP Qatar lalu, prestasi Pol memang seperti "hidup segan mati tak mau," tersebab motor RC213V yang tampil "lemah gemulai." Namun ketika Marquez bisa mendapat pole position dengan motor loyo itu, maka "patriotisme" pebalap pun mulai dipertanyakan!

Salut buat Marquez yang belum fit 100% dengan motor yang pas-pasan plus ban soft pula bisa finish P4! Marquez memang sedikit berjudi dengan ban soft ini. Ia sepertinya mau langsung ngacir dulu agar bisa lepas dari rombongan besar, baru kemudian mengontrol jalannya balapan.

Namun Ducati dan KTM jelas lebih unggul dari Honda! Power mesin, Holeshot device plus fairing dan aero-kit Ducati dan KTM membuat Marquez langsung tercecer ke posisi ke-5 hanya dalam satu lap saja!

IMarc Marquez, sumber : https://imgcdn.rri.co.id
IMarc Marquez, sumber : https://imgcdn.rri.co.id

Drama memilukan langsung terhidang di sesi pemanasan jelang balapan dimulai. Penantang jurdun (Juara Dunia 2022) Aleix Espargaro tergagap dan tergugup ketika menatap dashboard motornya. Ia pun segera masuk pit untuk mengganti motor. Ternyata "mapping" di motornya bermasalah karena terkunci dalam posisi "mode econo" (speed limiter) yang biasanya dipakai ketika memasuki pit-lane, dimana kecepatan motor dibatasi di bawah 100 km/jam.

Speed limiter ini diperlukan agar pebalap tidak terkena penalti dari Race Direction karena melebihi batas kecepatan di pit-lane. Sialnya motor cadangan yang kemudian dipakai Aleix, ban belakangnya memakai kompon soft pula! Padahal Aleix tidak begitu akrab dengan kompon soft ini, apalagi Motegi yang cerah sangat cepat menggerus ban! Lima lap jelang balapan berakhir, Aleix tampak seperti mengikuti "Road Race kelas Bebek underbone 2-Tak 125 CC Open!" wkwkwk

Aleix Espargaro, sumber : https: grid.id
Aleix Espargaro, sumber : https: grid.id

Drama lainnya juga terjadi pada dua pebalap saingan Aleix, Fabio Quartararo dan Pecco Bagnaia. Aneh tapi nyata! Kedua pebalap ini seharusnya bersaing ketat di depan, tapi malah tercecer di papan tengah!

Pecco yang sebelum balapan sudah diwanti-wanti petinggi Ducati agar jangan sampai kehilangan poin, malah akhirnya terjatuh di lap terakhir untuk kemudian kehilangan 7 poin (finish P9) Sementara itu Fabio mendapat tambahan 8 poin (finish P8) untuk semakin menjauhkan diri dari Pecco.

Aleix wajar bersedih karena start lebih bagus dari kedua saingannya tersebut, dan kesempatan seperti ini memang jarang terjadi. Podium pun jelas dalam genggaman tangannya. Tambahan 16 poin (finish P3) pastinya juga akan mengurangi margin dengan Fabio.

Aleix mencoba bertahan di trek karena tadinya berharap akan terjadi sesuatu. Misalnya hujan atau red flag atau sesuatu yang bisa menghentikan sementara balapan, agar ia bisa memaksimalkan motornya lewat pit. Namun sayang harapan tinggal harapan, hiks. "Jadi sakitnya tuh memang di sini!"

Last but not least adalah penampilan sang juara Jack Miller. Penulis sebenarnya agak heran karena Miller hanya bisa P7 di sesi kualifikasi, satu strip di atas pebalap KTM, Oliveira. Padahal Miller terkenal sebagai jagoan wet-race. Kemampuannya mungkin hanya sedikit di bawah Marquez dalam kondisi wet-race.

Namun ketika balapan penampilan Miller sungguh luar biasa, nyaris tanpa cela! Itulah sebabnya ia bisa unggul jauh dari lawan-lawannya.

Ternyata bukan hanya penulis sendiri saja yang merasa heran karena Jack Miller sendiri pun merasa heran juga! Apakah karena ia mendapat dukungan sepenuhnya dari artis Miyabi aka Maria Ozawa pada balapan yang berlangsung di negeri kakek Sugiono ini?

Entahlah, yang pasti semuanya berlangsung dengan lancar. Apalagi Miller bisa langsung memimpin balapan sejak awal. Di trek lurus motor bisa melaju kencang. Tikungan pun bisa dilahap dengan mulus. Di saat pebalap lain berusaha menjaga tingkat keausan ban, Miller dengan ban hard-nya justru masih mampu melaju kencang untuk beberapa lap lagi. Itulah sebabnya balapan berlangsung mudah baginya.  Sukses buat Jack Miller.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun