Pebalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller membuat kejutan besar ketika berhasil memenangi seri ke-16 MotoGP Jepang di Mobility Resort Motegi. Start dari P7, pada lap ke-3 Miller kemudian berhasil mengambil alih pimpinan balapan dari tangan pebalap Pramac Ducati, Jorge Martin, dan sejak itu ia terus memimpin hingga checkered flag dikibarkan.
Hasil di MotoGP Jepang ini menjadi kemenangan pertama bagi Miller tahun ini dan menjadi yang keempat baginya selama berkarir di MotoGP. Seperti diketahui, musim depan Miller akan bergabung dengan tim Red Bull KTM. Ducati yang lebih memilih untuk menduetkan Bagnaia dengan Enea Bastianini, sebenarnya sudah menawarkan Miller ke tim Pramac Ducati.
Namun Miller lebih tertarik dengan proyek pengembangan RC16 KTM yang sedang mencoba mengejar pencapaian Ducati di MotoGP.Â
Di Motegi sendiri KTM meraup kesuksesan setelah dua pebalapnya finish di lima besar. Brad Binder finish di P2 sedangkan juara MotoGP Mandalika, Miguel Oliveira finish di P5. Rahasia kesuksesan ini terletak pada pencapaian kedua pebalap di sesi kualifikasi sehari sebelumnya dan tentu saja cuaca yang mendukung.
KTM memang identik dengan kompon ban Hard yang pas dipakai pada cuaca cerah/panas. Ban Hard memang butuh waktu beberapa lap untuk mencapai temperatur ideal, tapi ia mampu "menggelinjang" hingga puluhan lap. Sebaliknya ban soft bisa ngacir selepas start, tapi akan struggle selepas pertengahan balapan. Jadi sesi kualifikasi sangat penting bagi RC16 KTM.
Karakter sirkuit yang bertipe "Stop-go" ini memang tjotjok pula dengan karakter RC16 yang ruh-nya memang berasal dari "motor penggaruk tanah" itu. Fabio Quartararo, pemimpin klasemen dan sang juara bertahan sendiri tak mampu berbuat apa-apa di sirkuit ini. Fabio sendiri hanya bisa finish di P8, dan Yamaha menjadi satu-satunya motor pengusung mesin I-4 yang finish di 12 besar.
Dua motor Suzuki terpaksa harus undur diri dari balapan terakhir di kandang mereka sendiri itu. Alex Rins terpaksa masuk pit setelah ban motornya bermasalah. Sementara GSX-RR Takuya Tsuda terbakar setelah terkena "api neraka." Hard-brake yang kemudian disusul gas-pol yang berulang-ulang kemudian membuat GSX-RR itu "lemah jiwa," dan kemudian terbakar. Beruntung marshall bisa cepat memadamkan api dan Takuya Tsuda pun akhirnya bisa sehat walafiat lahir batin.
Drama Motegi sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak sesi kualifikasi ketika Marc Marquez berhasil merebut pole position. "Astaganaga, Marquez sudah kembali dan ia akan memenangkan balapan besok!" teriak penggemar MM93 yang tidak menonton sesi kualifikasi yang berlangsung dalam suasana hujan tersebut.
Marquez adalah sang "rain-master" dan nyaman saja baginya untuk menggapai pole-sitter. Ketika melakukan hard-brake dan kemudian berbelok (terutama ke kanan) tangan kanan Marquez akan menerima beban berat akibat gaya perlekatan ban motor dengan aspal. Padahal Marquez baru saja melakukan operasi pada tangan kanannya, dan proses penyembuhannya pun masih berlangsung.