Pedagang tentunya akan mengambil untung, tapi yang sewajarnya karena mereka bukanlah spekulan. Berdagang, walaupun barang milik mertua sendiri, kalau merugi pasti tidak akan ada yang mau menjualnya!
Lha, harga CPO sudah mencapai 18.500/kg, trus disuruh jual ke pabrik migor Rp9.300/kg, kan anjai. "Itu kan barangku bukan barangmu. Enaknya di kamu, kamu dan kamu. Sakitnya diaku, aku dan aku!"
Apakah harga migor akan tetap semahal sekarang? Pastinya tidak! Sekarang ini adalah puncak tertinggi dari harga CPO/migor. Hukum keseimbangan alam tetap berlaku pada produk ini. Harga CPO kelak pasti akan turun. Harapannya semoga harganya tidak jatuh terbanting lagi seperti sebelum-sebelumnya.
Ada tiga faktor ekseternal penyebab naiknya harga CPO ini. Pertama tentunya akibat anomali alam yang menyebabkan gagal panen produk-produk minyak nabati di berbagai belahan dunia.
Kedua, Perang Ukraina-Rusia, dimana kedua negara ini adalah pemasok BBM/gas dan minyak nabati besar ke dunia. Efek perang dan sanksi ekonomi kepada Rusia membuat CPO menjadi pilihan terbaik untuk menggantikan berkurangnya pasokan BBM/gas dan minyak nabati lainnya.
Ketiga, Panic buying juga melanda dunia yang khawatir akan berlarut-larutnya perang Ukraina-Rusia ini, membuat banyak negara-negara di dunia (terutama Tiongkok) melakukan pembelian CPO besar-besaran.
Sebagaimana kita ketahui, kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati paling murah di dunia. Kelapa sawit tahan terhadap perubahan cuaca ekstrim. Biaya produksinya pun murah dan hasilnya melimpah.
Kelapa sawit memang produk padat karya karena membutuhkan sangat banyak tenaga manusia, dan itu sangat cocok dengan kondisi Indonesia. Setidaknya ada belasan juta rakyat Indonesia yang terlibat dalam perkebunan kelapa sawit ini. Namun, ketika Perang Ukraina-Rusia usai dan produk minyak nabati dunia pulih kembali, otomatis harga CPO akan terkoreksi kembali.Â
***
Apakah kelangkaan migor ini karena "Salawi?" (Salah Jokowi karena tidak becus mengurus negara?) Dari pemaparan di atas kita tentunya sudah paham penyebab dari langkanya migor ini.