Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Hati untuk Satu Cinta (Bagian 14)

9 Februari 2022   17:54 Diperbarui: 9 Februari 2022   18:06 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lha sekarang ini saja aku selingkuh dengan Maya! Apa bedanya sekarang atau nanti, pasti akan sama juga! Nah sekarang dibalik. Kalau seandainya aku menikah dengan Maya, apakah ada kemungkinannya aku akan selingkuh dengan Ratih? Jawabnya tidak.

Aku memang tidak mau takabur, tapi aku punya pengalaman selama masa pacaran dengan Maya dulu. Pernahkah aku berselingkuh dari Maya? Jawabnya tidak! Bahkan hingga Maya setahun di Australia pun aku tidak pernah memikirkan untuk berselingkuh dengan perempuan lain, termasuk dengan Ratih. Padahal godaannya sangat berat. Apalagi aku sering mengikuti kehidupan malam bersama para escort-girl yang sangat cantik-cantik sebagai bagian dari entertain pekerjaan bersama klien dan bos.

Setelah berantem dengan Maya dan kemudian pindah ke Jakarta, barulah aku "membebaskan diri" karena merasa tidak terikat komitmen lagi dengan Maya. Tak lama kemudian aku bertemu dengan Ratih, lalu pacaran. Namun tak lama kemudian aku berselingkuh dengan Maya yang baru saja pulang dari Australia!

Kini semuanya menjadi jelas, aku menginginkan Ratih tapi faktanya aku juga sangat membutuhkan Maya. Aku menginginkan Ratih karena aku kesepian sebagai seorang jomlo. Aku membutuhkan Maya karena ia membuat hidupku menjadi semakin mudah dan menyenangkan!

Selama pacaran dengan Maya, ia yang selalu membeli kaus kaki, daleman dan kaos tidurku. Ia selalu memotong kuku tangan dan kuku kakiku. Ia yang merawat kulit tubuhku dengan scrub dan lulur ajaibnya itu. Ia persis seperti ibuku yang selalu memanjakanku.

Di kantor juga begitu. Pekerjaanku menjadi mudah karena selalu di-backup Maya. Ketika Maya berangkat ke Australia, maka hidupku jadi kelimpungan.

Aku memang butuh Maya dan masih sangat mencintainya. Akan tetapi hidup ternyata tidak segampang teori. Maya hadir kembali justru pada saat aku sudah terikat dengan Ratih. Hidup menjadi kacau karena aku berusaha berkomitmen untuk menikah dengan Ratih. Komitmen saja ternyata tidak cukup untuk menikah, karena cinta sejati juga sangat diperlukan. Sebaliknya cinta tanpa komitmen juga rawan, ibarat layangan yang gampang putus kalau diadu dengan layangan yang lebih kuat.

Aku sangat terkejut ketika mengetahui Maya dan Ratih ternyata sangat intensif membahas persoalan kami bertiga ini. Mereka bahkan beberapa kali bertemu tanpa melibatkan diriku. Aku sebenarnya merasa malu. Akan tetapi adalah fakta kalau aku sebenarnya tidak pernah mampu menyelesaikan persoalan ini. Aku tak mampu memutuskan Maya, karena sejatinya aku juga memang benar-benar masih mencintainya.   

Okelah kalau aku memaksakan diri untuk menikah dengan Ratih, dan ia juga bisa mengabaikan kalau aku kadang-kadang suka mengigau menyebut-nyebut nama Maya. Beberapa tahun kemudian aku bertemu lagi dengan Maya. Ternyata ia juga sudah menikah, dan sayangnya suaminya ternyata seorang pemabuk dan suka KDRT. Mereka bercerai dan Maya hidup miskin dengan berjualan sayuran di pinggiran jalan. Apes, dagangannya digeruduk Satpol PP.

Seperti dalam sinetron televisi, "Azab Satpol PP suka geruduk tukang sayur, matinya ketimpa truk pengangkut sayur," aku kebetulan melintas dan bertemu dengan Maya. Karena kasihan (dan memang masih cinta) aku kemudian memberinya uang dan mencari kontrakan rumah untuk Maya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun