Manchester United akhirnya resmi menggunakan jasa Ralf "Professor" Rangnick sebagai pelatih interim hingga akhir musim 2021-2022 nanti. Kontrak Rangnick ini menarik karena durasinya hanya dalam jangka waktu enam bulan saja. Rasanya pelatih senior kelas "gembel" Eropa pun pasti tidak akan mau diikat kontrak jangka pendek begitu. Bukan apa-apa, mau ditaruh dimana ini muka, hehehe.
Akan tetapi kontrak enam bulan itu rupanya masih ada "komanya." Ternyata setelah enam bulan "digaji" sebagai pelatih interim, Rangnick masih akan menerima gaji untuk dua tahun lagi sebagai konsultan. Konsultan apa? Konon katanya untuk urusan transfer pemain.
Bukankah MU memiliki Direktur Sport yang mengurusi transfer pemain dan hal-hal teknis lainnya itu?
Ternyata saya mencium asap walaupun tidak melihat api. Pagi-pagi eks Presiden Lokomitv Moskwa (tempat Rangnick bekerja terakhir) menyebut Rangnick sebagai sosok mata duitan karena memilih MU dan meninggalkan Lokomotiv begitu saja. Weleh-weleh...
Kontrak dari MU itu memang nikmat sekali. Sekalipun pekerjaan Rangnick sebagai pelatih interim itu nantinya gagal total, tapi ianya akan tetap menerima gaji untuk dua setengah tahun!
Apakah manajemen MU bodoh? Tentu saja tidak!
Dari kontrak Rangnick ini kita akhirnya tahu kalau manajemen MU tidak percaya kepada Michael Carrick, pelatih caretaker sekarang ini. "Keledai sajapun tak mau terperosok dua kali ke lobang yang sama!"
Rupanya manajemen MU itu masih trauma terhadap Ole yang diawal-awal pekerjaannya sebagai caretaker dulu sempat menjanjikan harapan. Rupanya itu cuma harapan palsoe belaka.
Apakah manajemen MU percaya Rangnick bisa membawa MU lolos ke Liga Champion musim depan?
Percaya sih tidak, tapi berharap jelas yes! Itulah sebabnya selain digaji selama 2,5 tahun, Rangnick masih diiming-imingi lagi dengan berbagai bonus apabila berhasil membawa MU lolos ke Liga Champion musim depan.