Masuknya Rashford rupanya menginspirasi Sancho di sisi kanan. Kini Sancho juga rajin mengobrak-abrik sisi kiri pertahanan Villareal. Apalagi Sancho memiliki skil mumpuni untuk melewati 1-2 pemain lawan. Sisi sayap yang tadinya dieksploitasi Villareal, kini justru dieksploitasi MU lewat Rashford dan Sancho!
Di lini tengah Fernandes juga tampil sebagai pembeda. Fernandes bisa menahan dan mengalirkan bola dengan baik kepada trio Ronaldo, Rashford dan Sancho.
Rashford dan Sancho juga kerap bertukar tempat membuat bek Villareal bingung menjaga pergerakan mereka. MU yang sudah nyaman kini berbalik mengeksploitasi Villareal yang terlihat gugup.
Gol pertama lewat kaki Ronaldo adalah buah dari kegugupan kiper Rulli ketika memberikan bola kepada Capoue yang mendapat pressing dari Fred. Bola kemudian singgah di kaki Ronaldo yang kemudian menchip bola melewati Rulli yang sudah terlanjur maju.
Gol kedua MU lewat Sancho juga tak kalah indahnya. Kerja sama antara Rashford dan Fernandes kemudian diakhiri sepakan Sancho menembus gawang Villareal. Ini adalah gol pertama Sancho bagi MU. Tentunya ini menjadi penyemangat bagi Sancho yang sering diejek orang sebagai pembelian gagal MU.
Michael Carrick telah menjalankan tugas malam pertamanya sebagai pelatih dengan baik. Pertama, ia memberi instruksi kepada tim untuk bermain defensif. Kedua, ia mampu membuat para pemain MU bertahan sebagai sebuah tim yang utuh. Buktinya Ronaldo mau turun ke belakang untuk membantu pertahanan. Bukan itu saja, Ronaldo kerap melakukan pressing kepada pemain lawan. Gol pertama MU adalah buah pressing Ronaldo terhadap kiper dan pressing Fred kepada Capoue yang menerima bola dari kiper.
Ketiga, ia mampu membuat para pemain MU percaya kepadanya, sehingga akhirnya rasa percaya itu menimbulkan rasa nyaman bagi para pemain.
MU, Real Madrid, Barcelona dan PSG adalah tim yang mengandalkan ketrampilan individu para pemainnya. Para pemain ini punya "tongkat Ajaib" yang akan bekerja otomatis ketika para pemain ini dalam keadaan nyaman dan punya kepercayaan diri yang tinggi.
Sebaliknya ketika mereka ini tidak mood, atau ketika berhadapan dengan tim bertipe seperti "Atletico Madrid yang diasuh oleh Mourinho" misalnya, maka hasil yang didapat bisa sebaliknya.
Oleh karena itu tugas Carrick saat ini adalah berusaha untuk memberi rasa nyaman di ruang ganti dan menaikkan kepercayaan diri para pemain.
Selamat buat Carrick, MU dan fans