Sekali gawang MU kebobolan, maka runtuh pulalah moral para pemain MU!
Kedua fullback MU, Alex Telles dan Wan Bissaka menurut saya "terlalu biasa" untuk bermain di tim inti MU.Â
Jadi ketika Southgate tidak memanggil  Bissaka ke timnas Inggris, alasannya tentunya bisa diterima. Bissaka tentunya tidak mampu bersaing dengan Kyle Walker dan Kieran Trippier. Apalagi dengan Reece James dan Trent Arnold yang "sedang gila-gilanya" itu di Liga Inggris.
Akan halnya Telles, ia sepertinya kurang jam bermain. Ia kerap meninggalkan celah di sektor kiri pertahanan MU. Akan tetapi ia cukup lumayan ketika menyerang. Selain itu Telles punya kemampuan untuk mengambil bola-bola mati.
Jadi boleh dikatakan kalau karakter dua fullback MU ini lebih condong sebagai wingback, walaupun penampilan mereka ini "terlalu bersahaja" untuk berkostum kebesaran MU!
Kenapa MU mau membeli Donny van de Beek?
Sepanjang pertandingan saya melihat van de Beek hanya jogging saja. Padahal katanya ia seorang play maker. Mungkin ia lebih cocok menjadi coffe maker saja. Ia gagal mencatatkan satu pun sepakan ke gawang atau umpan kunci pada laga ini.
Akan halnya Martial, ia ini pemain yang "suka nganu." Kadang ia bermain brilian, mampu meliuk-liuk melewati empat pemain untuk kemudian mencetak gol spektakuler! Namun terkadang ia seperti pemain yang "kurang minum," lemes, dan seperti tak berdaya untuk melewati seorang pemain lawan saja.
Terkadang ia suka membuang peluang emas di depan gawang! Martial sepertinya pemain yang terlalu moody. Kalau moodnya bagus, maka ia akan bermain gemilang. Sebaliknya kalau lagi badmood, mainnya menggemaskan!
Pelatih tentunya akan pusing menghadapi pemain berkarakter seperti ini. Pelatih tentunya lebih suka dengan pemain bernilai 7, tetapi tampil konsisten daripada pemain bernilai 10 ketika good mood, dan bernilai 4 ketika bad mood! "Dalamnya laut bisa diduga, mood seorang pemain bagaimana menduganya?"