Untuk menambah daya gedor serangan, Klopp kemudian menarik Curtis Jones untuk digantikan oleh Xerdan Shaqiri. Namun demikian Liverpool masih tetap saja kesulitan untuk membongkar pertahanan rapat WBA. WBA sendiri sesekali mencoba melakukan serangan balik cepat lewat direct ball ke Robson-Kanu.
Waktu sepertinya berlari sangat cepat, dan beberapa peluang dari Firmino, Trent Alexander-Arnold, Thiago, dan Wijnaldum yang masuk kemudian menggantikan Rhys Williams tetap saja tak mampu menjebol gawang WBA. Baik karena digagalkan kiper Sam Johnstone yang bermain gemilang ataupun karena melenceng di atas gawang.
Kini semua semakin frustasi. Liverpool gagal justru di tangan sendiri, karena tak mampu mengalahkan WBA.
Cara MU memberi "hadiah" kepada Leicester agar Liverpool tersingkir dari posisi empat besar memang menyakitkan. Akan tetapi jauh lebih menyakitkan lagi kalau seandainya Liverpool tidak mampu memetik kemenangan dari WBA. Sebab kalau seandainya Liverpool gagal memetik tiga poin dari pertandingan kemarin itu, maka mereka memang pantas menerima penghinaan dari MU itu!
Liverpool memang sudah memberi respon dengan langsung mengalahkan MU 4-2 pada laga rematch di Old Trafford. Â Respon kedua adalah dengan mengalahkan WBA. Respon ketiga tentunya ketika Liverpool bisa barengan dengan MU mengikuti UCL musim depan, hehehe...
Akhirnya fans Liverpool bisa bernafas lega. Setelah "berakit-rakit dahulu selama 90+5 menit," maka fans kini bisa tertawa di atas yacht, "makan angin" sambil menguatkan mimpi, Liverpool akan bermain di UCL, bukan di laga "malam Jumat" yang "dimenangkan" MU pada kompetisi musim depan...
Buat yang selalu di hati, salam sayang selalu
YNWA, You Never Walk Alone!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H