Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ozan Kabak Raih Kemenangan Kandang Pertama bersama Liverpool

12 April 2021   17:10 Diperbarui: 12 April 2021   17:24 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal itu harus dibayar mahal ketika Aston Villa kemudian berhasil mencetak gol pada menit ke-42. Ollie Watkins membobol gawang Alisson usai menerima umpan cantik John McGinn yang sebelumnya berhasil mengelabui Philips. Blocking terlambat Kabak pun tak kuasa menghentikan tendangan keras Watkins. 

Sama seperti dua dari tiga gol Madrid yang bersarang ke gawangnya kemarin, penulis kemudian mempertanyakan "keseriusan" Alisson dalam menjaga marwahnya sebagai salah satu kiper terbaik dunia. Bola jelas mengenai tangan Alisson yang berusaha men-tip-nya, tapi bola kemudian bergulir masuk ke gawang.

Seandainya bola itu dari tendangan jarak jauh, dan Alisson masih punya waktu melakukan lompatan, maka bola itu boleh di tip atau ditinju dengan kemungkinan 50:50 untuk masuk atau keluar.

Dalam hal ini, ketika terjadi momen benturan antara gaya bola yang ditendang dengan gaya lompatan kiper, maka tangan kiper tidaklah sepenuhnya menerima beban gaya tadi, sebab tangan kiper hanya berfungsi sebagai "pemindah beban" saja. Arah bola yang tadinya ke dalam gawang, diubah menjadi keluar gawang. Itulah yang sering kita saksikan ketika kiper men-tip bola ke luar gawang.

Akan tetapi kalau bola berasal dari tendangan keras jarak dekat, dan Alisson tidak sempat melakukan ancang-ancang, maka men-tip bola merupakan suatu kesalahan besar. Seandainya Alisson tidak memakai sarung tangan khusus, maka bisa saja ruas jarinya patah. Jadi bola sebenarnya sudah dalam "jangkauan" Alisson, tetapi kemudian dilepaskannya demi "kebaikan bersama."

Dalam hal ini, gaya bola yang ditendang akan sepenuhnya ditahan sendiri oleh jari tangan kiper. Jadi solusinya cuma satu, bola ditinju! Kena, tidak gol. Tidak kena, maka akan terjadi gol!

Dalam pertandingan melawan Villa ini, peran lini belakang memang sangat menonjol. Duet Philips-Kabak bermain sangat bagus sekali. Kabak bertugas mengamankan bola bawah sedangkan Philips mengamankan bola-bola atas yang selalu menjadi andalan Villa.

Gol penyama yang dibuat Salah juga merupakan tendangan keras Robertson yang diblok Martinez. bola rebound itu kemudian dicocor Salah untuk membuat skor menjadi 1:1. Arnold kemudian menjadi man of the match karena tendangan cantiknya sedikit dari luar kotak penalti itu kemudian menjadi gol kemenangan pertama Liverpool di tahun 2021 ini!

Punya dua pemain versatile seperti Milner dan Fabinho itu memang enak, karena bisa menambah opsi strategi di lapangan, tanpa perlu harus mengubah ritme permainan itu sendiri.

Klopp kemudian menarik Kabak menjelang akhir babak kedua untuk memasukkan Shaqiri, agar bisa menambah daya dobrak Liverpool. Apakah hal ini berpengaruh kepada pertahanan Liverpool?

Ternyata tidak, karena Fabinho bisa menggantikan peran Kabak, dan Milner menggantikan peran Fabinho. Thiago yang masuk di babak kedua juga masih berlimpah tenaganya untuk mengendalikan lini tengah. Kini datang Shaqiri untuk menggedor lini pertahanan Villa dari berbagai sisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun