John dan Indra kemudian "adu nyali." Mereka berdua akan adu ketangkasan secara fair untuk mendapatkan Maya. Singkat cerita, John kemudian berhasil mendapatkan cinta Maya. John tertawa, Indra kemudian undur diri dan tak pernah lagi terlihat batang hidungnya.
John kemudian tersadar, ia sebenarnya tidak pernah jatuh hati kepada Maya, dan kini ia kehilangan seorang teman. John pun kemudian menghilang.
Tinggal lah Maya dalam kebingungan. Ia baru saja merasakan yang namanya jatuh cinta, tapi cinta itu kemudian kabur begitu saja ketika ia sedang sayang-sayangnya.
Duh Gusti, sakitnya tuh di sini bukan di sana.
***
Tiga hari setelah kami berkunjung ke rumah Rita, Rita kemudian datang ke rumahku. Tentunya aku senang sekali. Kebetulan pula aku baru belajar bermain gitar, jadi aku mau sedikit pamer.
Eh, gak taunya Rita kemudian berkata kalau nada gitar itu fales. Ia kemudian meminjam gitar itu untuk di-stem. Ternyata Rita ini jago banget main gitar! Aduh malunya nek! Sejak itu kalau ia main ke rumah, gitar dan seruling bambu itu aku umpetin di kamar.
Belakangan aku baru tau kalau kedatangan Rita pertama kali itu untuk memastikan, apakah Siska mengatakan kalau ia suka padaku? Rita juga ingin memastikan, apakah aku suka padanya? Itu karena Siska tidak pernah mengatakan apapun pada Rita.
Duh Gusti! Cewe Solo ini ternyata justru "lebih batak" dari aku! Aku pun semakin blingsatan padanya.
Sebuah kecupan di pipinya kemudian menjadi pertanda bahwa aku benar-benar suka dan ingin mengenalnya lebih dekat lagi.
Sejak itu awan pun tampak lebih putih dari sebelumnya. Cuaca tampak lebih bersahabat sehingga aku pun sering membiarkan sinar mentari mencumbu kulit tanganku yang tak berbulu itu.