Setelah pernyataan AHY yang menghebohkan itu tidak mendapat respon dari istana, SBY kemudian mengatakan bahwa ternyata Istana itu tidak tahu-menahu dengan urusan kudeta di tubuh Demokrat.
Dengan demikian masalah kini dianggap selesai, sebab sebagian orang di negeri ini adalah pengidap "salawi" (semua salah Jokowi) Ketika Jokowi ternyata tidak terlibat, maka case closed, dan semuanya menjadi adem kembali.
Lantas bagaimana dengan nasib Moeldoko yang kini menjadi "tersangka tunggal itu?"
Yah, hidup memang terkadang "begitu bukan begini," seperti kontroversi chef yang tadinya seorang dishwasher itu.
Moeldoko kini adalah seorang "chef," Kepala Staf Istana. Akan tetapi dulunya beliau ini adalah orang kepercayaan SBY, bahkan hingga diangkat menjadi Panglima TNI.
Sebagai seorang prajurit tangguh yang hidup dalam "budaya timuran," tentulah hal-hal begini cukup lazim terjadi, terutama ketika berhadapan dengan para senior.
Apapun itu, "masalah kecil ini" akan segera berlalu untuk kemudian dilupakan. Perhatian orang selalunya akan tertuju kepada salawi semata, karena salawi itu seksi dan bisa dijadikan clickbait, baik bagi para kadrun maupun cebongers, yang bagi penulis keduanya itu pun sama pula loetjoenja.
Salam sayang selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H