Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siti Zubaidah (Bagian 1)

11 Februari 2021   16:15 Diperbarui: 11 Februari 2021   16:20 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://assets-a1.kompasiana.com/items/album/2019/03/24/contoh-gambar-kartun-berjilbab-5c9786a40b531c76753085f5.jpg

Ketika koskap tidak bersama-sama lagi, barulah Henry menyadari bahwa dia telah jatuh hati kepada Siti. Sesuatu yang belum pernah dialaminya sebelumnya, bahkan ketika berpacaran dengan Clara selama dua tahun terakhir ini. 

Mengapa dia tidak bisa merasakan perasaaan yang sama terhadap Clara? Henry tidak mempunyai jawaban....

Kian hari perasaan suka kepada Siti itu semakin bertumbuh. Memikirkan Siti, justru membuat Henry semakin kangen kepadanya. Henry seperti masuk perangkap pasir hidup. Semakin kuat dia meronta agar terbebas dari perangkap itu, justru semakin dalam dia terperosok ke dalamnya.

Henry kini benar-benar jatuh cinta kepada Siti. Tetapi dia tak boleh mengungkapkannya karena tidak patut, sebab dia telah pacaran dengan Clara!

Sungguh sangat menyiksa. Karena perasaan suka kepada Siti itu selalu hadir berbarengan dengan perasaan bersalah kepada Clara...

-(bersambung)-

Catatan :

Tulisan ini sebelumnya sudah pernah ditayangkan di Seword 7 Agustus 2017 lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun