Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Firmino Remukkan Parkir Bus Mourinho

18 Desember 2020   18:40 Diperbarui: 19 Desember 2020   17:10 2202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho, sumber : https://asset.kompas.com/crops/kzLAIAr7XcbtWJWqqIpfctl67eE=/0x141:1020x821/750x500/data/photo/2020/07/19/5f141b2e4895f.jpg

Biasanya di posisi bek kiri ada Sergio Reguilon yang kuat membantu penyerangan dengan umpan-umpan matangnya. Tapi kali ini Mou lebih memilih Ben Davies yang lebih kuat bertahan. Biasanya Mou memakai skema 4-2-3-1. Tapi kali ini memakai skema 4-4-2, dimana Bergwijn dan Lo Celso turun ke tengah.

Tadinya penulis berharap Mou memainkan Reguilon, Dyer, Toby dan Aurier di belakang. Duet Hojbjerg dan Celso sebagai jangkar. Trio Son, Bale/Dele, Moura plus Kane di depan dalam skema 4-2-3-1.

Dengan begini, garis pertahanan bisa dijaga tetap tinggi dan lini tengah bisa dikuasai. Duet Hojbjerg dan Celso jago memutus bola lawan, sedangkan trio gelandang serang Spurs cakap mengontrol bola.

Pastinya trio Jones, Wijnaldum dan Hendo akan kerepotan menjaga lini tengah Liverpool. Mane dan Firmino otomatis akan turun membantu lini tengah. sayang skema ini tidak kesampaian...

Garis pertahanan Spurs yang terlalu rendah membuat duo Kane-Son akhirnya terisolasi di depan tanpa suplay bola. Kalau sejak menit pertama saja skema permainan Spurs sudah begini, lantas apa yang mau diharapkan Mou untuk merebut tiga angka di Anfield? Dengan hanya dua tembakan tepat sasaran (satu berbuah gol) saja, bagaimana mungkin bisa menang dari Liverpool?

Masalahnya Son dan Kane praktis tidak mendapat suplay bola. Kalau tidak ada bola pasti tidak ada juga tembakan. Tanpa tembakan mana mungkin gawang lawan bisa bobol, kecuali kalau kipernya itu berbuat asusila dengan membuat gol bunuh diri!

Kali ini taktik Mourinho berantakan. Kalau bukan Hugo Lloris kipernya, mungkin gawang Spurs bisa kebobolan sampai empat kali! 

Terlepas dari apapun itu Mourinho tetaplah Mourinho yang selalu memberi rasa di setiap klub yang dilatihnya. Tottenham Hotspur pastinya bukan Porto, Chelsea atau Inter Milan.

Chelsea adalah klub terbaik Mourinho karena di situ ada Drogba, Lampard, Makalele/Essien, John Terry, Ricardo Carvalho dan Petr Cech yang membuat Mou bisa memainkan banyak strategi karena didukung oleh pemain-pemain kelas dunia.

Ibarat makanan, Spurs adalah spaghetti. Tugas Mou tadinya adalah meramu saus yang enak supaya rasa spaghettinya menjadi maknyus binti makjleb. Mou kemudian datang membawa konsep baru. Saus tomat dengan daging sapi cincang itu kemudian diganti dengan kuah kare kambing. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun